Waduh, 160 Pasangan Sama-sama Gugat Cerai

Waduh, 160 Pasangan Sama-sama Gugat Cerai
Palu Sidang. ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

"Salah satunya ada pasangan yang akan bercerai sudah tidak tau keberadaan masing-masing. Namun kami sudah mencoba untuk menyurat ke alamat orangtua. Tinggal menunggu bagaimana respon mereka," bebernya.

Tokoh agama turut merespons cerai massal ini. Ketua Jemaat Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) Sion Kolongan Beha, Pendeta AI Tatengkeng mengatakan perceraian tergantung dari pribadi kedua insan. Menurutnya, jika pasangan sudah bulat ingin bercerai tidak bisa dilarang.

“Saya rasa juga meski gereja sudah keluarkan surat nikah dan Dukcapil mengeluarkan akta nikah, namun jika pribadi kedua suami isteri sudah tidak sejalan dan punya keinginan berpisah, itu merupakan hak yang tidak bisa dihalangi. Namun tetap dicari jalan keluar. Dengan diberikan pencerahan terlebih dahulu. Siapa tahu masih bisa disatukan lagi," katanya.

Di tempat lain, Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) Pendeta HWB Sumakul mengatakan, perceraian salah satu disebabkan karena perselingkuhan. Ini juga akibat makin bebasnya pergaulan zaman ini. “Hal ini menyebabkan hubungan suami istri tidak sakral lagi. Iman tidak kuat yang menyebabkan keluarga bisa hancur,” ujar Pdt Sumakul.

Lanjutnya, agama harus menekankan setiap pasangan mampu menjaga keutuhan keluarga.

“Tokoh agama pun harus memberikan teladan dan mengingatkan pada jemaat dengan memberi contoh dalam membina rumah tangga,” tandas Sumakul.

Sementara itu, salah satu calon pengantin wanita yang enggan namanya dikorankan mengatakan, yakin dapat melangsungkan pernikahan. Walaupun calon suaminya masih memiliki pasangan sah.

"Karena memang dia sudah berpisah dengan istrinya. Kami juga sudah sempat tatap muka berbicara, akhirnya kita sudah sepakat. Semoga saja tidak ada hambatan nanti," katanya.(JPG/jpnn)


Kawin cerai ternyata bukan hanya dipertontonkan artis-artis Hollywood. Di Sulawesi Utara (Sulut), khususnya di Kepulauan Sitaro, malah warga beramai-ramai


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News