Wah? Ada Tanda Tangan Palsu Uji Materi Kewenangan Polri
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Condro Kirono mengaku pihaknya telah menindaklanjuti dugaan tanda tangan palsu dari kuasa hukum pemohon uji materi kewenangan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BKPB).
Dugaan pemalsuan tanda tangan itu diketahui saat sidang yang digelar di Mahkamah Konstitusi, pekan lalu. "Kamis 15 Oktober nanti kami akan meminta keterangan 5 orang saksi, dan Jumat 16 Oktober memintai keterangan 8 orang saksi lagi," kata Condro usai sidang di Gedung MK, Jakarta, Selasa (13/10).
Menurut Condro, dugaan tanda tangan palsu itu masih dalam proses penyelidikan. Tetapi, ujarnya, tidak menutup kemungkinan akan sampai pada proses penyidikan.
Condro menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam penelusuran kasus tersebut. Pasalnya, temuan tanda tangan palsu itu ditemukan langsung oleh Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi.
"Yang jelas temuan dari Majelis Hakim MK terhadap kemungkinan adanya tanda tangan yang dipalsukan salah satu kuasa sudah ditindaklanjuti oleh Polri," tegasnya.
Sebagaimana diberitakan, anggota majelis hakim konstitusi, Maria Farida Indrati menemukan adanya indikasi tanda tangan palsu dari permohonan uji materi UU Polri dan UU LLAJ saat sidang di MK pekan lalu. Maria mencurigai, tanda tangan para kuasa hukum pemohon hanya ditandatangani oleh 1 orang saja.
Atas dasar itu, Ketua Majelis Hakim Konstitusi, Arief Hidayat meminta Polri mengecek kebenaran tanda tangan tersebut. Sebab, hal itu bisa dikategorikan sebagai tindak pidana. (flo/jpnn)
JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Condro Kirono mengaku pihaknya telah menindaklanjuti dugaan tanda tangan palsu dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hobi Naik Gunung? Dokter Ratih Berbagi Kiat Terhindar dari Keram Perut Saat Haid
- BMKG Sebut Gempa Bumi di Garut tak Berpotensi Tsunami
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental