Wahai BI, Dengar Pendapat Ekonom Ini, Jangan Sampai Aliran Modal Ambyar Semua

Wahai BI, Dengar Pendapat Ekonom Ini, Jangan Sampai Aliran Modal Ambyar Semua
Bank Indonesia (BI) dinilai perlu mengambil sikap untuk menekan laju aliran modal keluar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dinilai perlu mengambil sikap untuk menekan laju aliran modal keluar.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan BI perlu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau menjadi 4 persen.

"Kecepatan capital outflow menentukan. Investor memandang (suku bunga) tidak cukup menarik karena The Fed naiknya cukup tinggi, kita enggak ada respons," kata Tauhid saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Jumat (8/7).

Ekonom itu mengatakan langkah kenaikan suku bunga itu juga perlu dilakukan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Juli 2022 mendatang.

Sebab, laju inflasi sudah mencapai 4,35 persen (yoy) pada Juni 2022.

Menurut dia, kebijakan bank sentral dalam merumuskan instrumen moneter dengan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) masih belum mampu menekan laju inflasi.

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan juga bisa menekan depresiasi rupiah yang angka psikologisnya sudah mencapai Rp 15 ribu per USD.

Pergerakan rupiah sudah di atas 8-9 persen dari asumsi APBN 2022.

Bank Indonesia (BI) dinilai perlu mengambil sikap untuk menekan laju aliran modal keluar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News