Waketum MUI Sedih, Kemudian Menyebut Kata 'Sangat Berbahaya'
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi menanggapi kasus penyerangan terhadap ulama yang belakangan kerap terjadi.
Hal itu disampaikan Muhyiddin dalam sebuah diskusi online di akun Gelora TV di Youtube, Rabu (29/9).
Muhyiddin mengaku sedih karena beberapa pelaku kasus penyerangan ulama kerap disebut berstatus orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
"Sedihnya, kan, kita kalau selalu ya pelakunya adalah setelah diperiksa oleh polisi katanya orang gila," kata Muhyiddin.
Muhyiddin pun heran seorang ODGJ bisa menentukan siapa yang akan diserangnya.
"Bagaimana orang gila? orang gila, kok, bisa menentukan sasaran orang yang akan dibacok dan orang yang akan dibunuh. Bagaimana itu? tidak bisa diterima," ujar Muhyiddin.
Muhyiddin pun meminta pihak kepolisian untuk transparan dalam menangani kasus penyerangan terhadap ulama.
Jika pengusutan kasus tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka bisa menimbulkan kecurigaan lebih luas oleh masyarakat.
Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi menanggapi kasus penyerangan terhadap ulama yang belakangan kerap terjadi, simak selengkapnya.
- 200 Peserta Ikuti GP Ansor Gowes Jakarta-Bekasi, Tapak Tilas Perjuangan Ulama
- Sikap MUI Terhadap Putusan MK, Pimpinan Parpol Sebaiknya Legawa
- Masyarakat Suku Kopkaka Tolak Keberadaan KKB yang Jadi Momok Menakutkan
- Astaga, Anak Isa Bajaj Diduga Alami Kekerasan Hingga Lakukan Visum
- Soal Kekerasan dari Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani: Bukti Berbicara
- Prabowo Gencarkan Silaturahmi Politik di Momen Idulfitri, MUI Bereaksi