Wakil Ketua MPR RI: Percepatan Vaksinasi Harus Jadi Gerakan Bersama

Wakil Ketua MPR RI: Percepatan Vaksinasi Harus Jadi Gerakan Bersama
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan peringatan Presiden Joko Widodo kepada menteri dan kapala daerah dalam rapat terbatas evaluasi PPKM, hendaknya menjadi parhatian semua pihak dalam mempercepat proses vaksinasi covid-19 di tanah air.

"Sudah berulang kali Presiden menyampaikan peringatan tentang percepatan vaksinasi. Peringatan itu hendaknya ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata, terutama meningkatkan koordiansi dan komunikasi lintas sektor serta komunikasi yang intens dari pusat hingga ke desa-desa," kata Lestari Moerdijat melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (18/7).

Sebelumnya, dalam rapat terbatas evaluasi PPKM yang berlangsung, Sabtu (17/7), Presiden Jokowi menyoroti kinerja Menteri Kesehatan dan para kepala daerah terkait pelaksanaan vaksinasi. Presiden meminta agar program vaksinasi masal bisa dijalankan lebih cepat agar stok vaksin yang kita miliki tidak menumpuk di gudang PT Bio Farma, puskesmas atau rumah sakit.

"Tolong dilihat betul angka-angkanya. Saya lihat data yang masuk ke negara kita baik itu berupa vaksin jadi maupun bulk sudah 137 juta, tapi yang disuntikkan baru kurang lebih 54 juta," kata Presiden dalam rapat terbatas evaluasi PPKM yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7).

Menurut politikus Partai NasDem yang akrab disapa Rerie, percepatan vaksinasi covid-19 hendaknya tidak hanya menjadi perhatian Presiden, para menteri dan kepala daerah saja, tetapi harus menjadi gerakan bersama yang mendapat dukungan penuh dari segenap kekuatan sosial politik di negeri ini.

"Pandemi covid-19 tidak bisa diatasi oleh pihak tertentu saja, tetapi harus dihadapi secara bersama-sama, karena vaksinasi merupakan cara satu-satunya untuk mengakhiri pandemi. Kita semua berkepentingan untuk mempercepat proses vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity)," tegas Rerie.

Tanpa akselerasi vaksinasi secara signifikan, kata anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kita setidaknya membutuhkan waktu dua tahun untuk mencapai target vaksinasi terhadap 70% atau sekitar 181,5 juta jiwa penduduk Indonesia.

"Itu berarti membutuhkan sekitar 1,5 tahun lagi baru terbentuk kekebalan kelompok, karena selama enam bulan pertama proses vaksinasi baru mencapai kurang lebih 50 juta suntikan," ujarnya.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan peringatan Presiden Joko Widodo kepada menteri dan kapala daerah dalam rapat terbatas evaluasi PPKM hendaknya menjadi parhatian semua pihak dalam mempercepat proses vaksinasi covid-19 di tanah air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News