Waktu Kerja yang Fleksibel Dinilai Tak Hambat Kemajuan Karir

Survei itu juga diharapkan untuk memecahkan stigma bahwa pria tak bisa menaiki tangga karier sembari memprioritaskan keluarga.
Ayah tunggal dari dua anak, Jim Nemeth, adalah general manager perpajakan di ANZ – sebuah peran yang ia bagi antara kantor dan rumah.
"Ini adalah sesuatu yang perlu saya lakukan dan ini ternyata berjalan dengan baik dan bekerja untuk semua orang," sebutnya.
Ia mengungkapkan, "Awalnya, dengan keragaman jender, orang mencoba untuk lebih berpikir bagaimana membantu para perempuan kembali ke dunia kerja setelah mereka cuti hamil, tetapi ini telah sampai ke titik di mana ada sejumlah masalah bagi laki-laki juga."
Jim mengatakan, fleksibilitas bekerja sangat berarti untuk keluarganya, sebagian karena putranya yang berusia 17 tahun, Nicholas, mengalami disabilitas intelektual ringan.
"Sejujurnya, saya tak berpikir Anda mendapatkan performa terbaik dari seseorang jika mereka di rumah mengkhawatirkan pekerjaan mereka atau di kantor mengkhawatirkan keluarga mereka," tuturnya.
Karen dan Jim sepakat bahwa kemajuan teknologi telah membantu perubahan tenaga kerja, begitu pula kepercayaan dari perusahaan bahwa staf mereka masih akan bekerja, tetap produktif dan memenuhi target.
Menurut survei terbaru, pengaturan kerja yang fleksibel di Australia menjadi lebih populer dan tak harus mengorbankan kemajuan karir. Survei
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas