Warga Indonesia di Australia Kangen Keluarga, Berharap Segera Ada Vaksin

Ia mengatakan uji coba yang biasanya memakan waktu setidaknya empat tahun ini, sekarang dilakukan jadi satu tahun.
Sementara para pengkritik vaksin COVID-19 akan selalu mencari "kesalahan apa pun".
"Ini situasi yang menantang," kata Profesor Cunningham, "seluruh sistem bergerak sangat cepat."
Kapan vaksin COVID-19 tersedia masih belum jelas
Secara lokal, Pemerintah Australia telah berulang kali memberikan jaminan jika setiap vaksin COVID-19 harus lulus "proses penilaian dan persetujuan yang ketat" dari badan otoritas.
Meski pencarian vaksin global diubah menjadi senjata politik internasional yang kuat, belum ada vaksin di mana pun di dunia yang lolos uji coba fase ketiga.
Selain menjadi bagian dari inisiatif COVAX — koalisi global untuk penemuan inovasi saat pandemi, Pemerintah Australia telah mendukung potensi vaksin dari University of Queensland (UQ), yang sedang dalam uji coba pada manusia fase pertama dan akan disetujui pertengahan tahun depan.
Tetapi vaksin yang sedang dikembangkan oleh Oxford University dan perusahaan medis AstraZeneca dianggap oleh para ahli sebagai pelopor.
Vaksin tersebut, yang telah dipesan Pemerintah Australia sebanyak 33,8 juta dosis, sedang dalam proses uji coba tahap ketiga.
Andrea Vincita sudah setahun tidak bertemu keluarganya di Indonesia yang sudah dia tinggalkan sejak 2013
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya