Warga Indonesia Menyambut Pembukaan Perbatasan Internasional Australia Untuk Warga Asing

Antisipasi jika aturan berubah lagi
Namun tidak semua warga di Indonesia yang sudah memiliki visa Australia yang berlaku ingin segera ke Australia setelah perbatasan dibuka.
Ahmad Amiruddin Taroada, mahasiswa S3 jurusan teknik energi Monash University memilih untuk berangkat pada pertengahan Januari.
"Saya sendiri belum booking tiket, karena masih mengantisipasi konsistensi aturan tentang pembukaan perbatasan ini," katanya.
"Tapi secara mental kami sudah siap berangkat. Saya bahkan sudah beli koper meski masih waswas."
Sebelum pembukaan perbatasan ditunda1 Desember lalu, Ahmad tak berani berjanji bisa berangkat ke negara ini.
Selama satu tahun menjalani perkuliahan secara daring dari Indonesia, ia merasakan kurangnya suasana perkuliahan sebagaimana bila kuliah secara langsung di kampus.
Selain ingin merasakan kuliah tatap muka, Ahmad juga ingin segera menyelesaikan laporan tahun pertama program S3-nya yang harus diberikan paling lambat akhir Februari tahun depan.
Ahmad menyebutkan pihak Monash University menyediakan jemputan bagi mahasiswanya yang akan datang sejak 15 Desember.
Setelah sempat menunda, Australia akhirnya memperbolehkan warga asing yang memenuhi syarat masuk ke negaranya mulai hari Rabu, 15 Desember.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka