Warga Kaya Raya Kok Masih Dapat Bansos dari Pemerintah? Tolong Bu Risma Fokus Laporan Ini

Warga Kaya Raya Kok Masih Dapat Bansos dari Pemerintah? Tolong Bu Risma Fokus Laporan Ini
Rembug Desa Gubernur Ganjar Pranowo dengan para kades di Klaten. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, KLATEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima keluhan dari sejumlah lurah/kepala desa (kades) di Kabupaten Klaten perihal data bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat yang tidak tepat sasaran.

Keluhan itu mereka sampaikan secara langsung kepada Ganjar saat acara Rembug Desa yang digelar daring, Senin (2/8).

Gubernur memang aktif menggelar rapat langsung dengan kades untuk mengetahui kondisi secara langsung dari lapangan.

Salah satu kades yang melaporkan kacau balaunya data bansos bernama Joko Laksono. Dia sempat emosional saat mengetahui bansos  itu justru diberikan kepada orang kaya, atau ada yang mendapatkan lebih dari dua bantuan.

"Bansos ki malah marai mumet Pak (bansos itu bikin pusing). Kulo ajeng curhat pak (saya mau curhat pak), saya mau jujur. Ndak peduli mangke didukani Bu Mensos Risma (tidak peduli kalau nanti dimarahi bu Mensos, Risma)," kata Joko.

Kades Tijayan itu menerangkan ada beberapa data penerima yang sudah diverifikasi dan dihapus dari penerima karena dianggap sudah mampu, justru kembali mendapatkan bantuan.

"Ada yang punya mobil lima, muncul namanya. Intuk niku malahan (dia justru malah dapat). Padahal sudah kami coret, sudah diverifikasi datanya. Tetep metu maleh (dapat bantuan lagi). Ngoten ndan, mumet aku (Begitu ndan, pusing saya),” ucapnya.

Hal itu membuat kecemburuan sosial bagi warga. Pihaknya juga kebingungan, karena bantuan tidak bisa dialihkan kepada yang berhak.

Gubernur Ganjar Pranowo menerima banyak masukan dari para kades terkait pemberian bansos covid-19 yang tidak tepat sasaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News