Warga Pangkalan Bun Enggan Makan Ikan Laut

Warga Pangkalan Bun Enggan Makan Ikan Laut
Evakuasi jenazah korban AirAsia QZ8501. Foto: Kalteng Pos/JPNN

jpnn.com - PANGKALAN BUN - Dampak jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Teluk Karimata, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, berbuntut panjang.  Warga sekitar Pangkalan Bun menjadi enggan membeli ikan laut.

Padahal, selama ini ikan laut sudah menjadi santapan sehari-hari. Akibatnya harga ikan yang dijual di Pasar Ikan Kumai tidak laku. Justru daging ayam yang dijual melonjak tinggi mencapai Rp 40 ribu dari Rp 35 ribu per kilogramnya.

Menurut Endah salah seorang pedagang ayam di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun,kenaikan harga ini sendiri dipicu karena permintaan yang begitu banyak sehingga para pedagang menaikkan harga.

Selain itu tidak adanya ikan laut yang dibeli sehingga semua berpindah ke daging ayam maupun sapi.

"Kenaikan ini terjadi baru beberapa hari saja. Saat ini kami naikkan sekitar Rp5 ribu," katanya, seperti diberitakan Kalteng Pos Online (Grup JPNN).

Sementara itu, salah seorang pedagang bernama Ihai mengaku, kurang berminatnya masyarakat membeli ikan dikarenakan mereka takut.

Pasalnya, ujar dia, para korban yang belum ditemukan dapat menularkan berbagai penyakit. Dengan alasan tersebut mereka enggan membeli ikan khususnya yang berada di laut.

"Kami berharap semoga ini segera lekas berakhir sehingga warga tidak takut lagi makan ikan," ujarnya. (son/sam/jpnn)

PANGKALAN BUN - Dampak jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Teluk Karimata, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, berbuntut panjang.  Warga sekitar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News