Warga Tembok Gede di Surabaya Mengubah Barang Bekas Menjadi Robot Penolong Saat Pandemi

Warga Tembok Gede di Surabaya Mengubah Barang Bekas Menjadi Robot Penolong Saat Pandemi
Aseyanto, warga Tembok Gede, mengoperasikan "Robot Delta", yang terbuat dari barang-barang rumah tangga bekas seperti panci, wajan, dan monitor televisi tua, di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia (07/08/2021). (Supplied: REUTERS/Prasto Wardoyo)

Semula, robot yang dirancang oleh penduduk desa dan ilmuwan Indonesia ini hanya dibuat untuk mengisi waktu dan untuk bersenang-senang. Namun, robot ini kemudian menemukan kegunaan baru selama pandemi: membawa makanan kepada warga yang sedang menjalankan isolasi mandiri karena tertular COVID-19.

Rakitan barang-barang rumah tangga bekas seperti panci, wajan, dan monitor televisi tua, sekarang dinamai "robot Delta" sebagai respon terhadap varian virus corona yang sangat menular, yang telah melanda Indonesia.

“Dengan varian Delta baru ini dan melonjaknya jumlah kasus COVID-19, saya memutuskan untuk menjadikan robot tersebut sebagai robot yang digunakan untuk pelayanan publik seperti penyemprotan disinfektan, pengantaran makanan dan memenuhi kebutuhan warga yang melakukan isolasi mandiri,” kata Aseyanto, pimpinan wilayah setempat yang mengepalai proyek tersebut.

Kepala robot terbuat dari penanak nasi, dan dioperasikan dengan remote control dengan daya tahan baterai 12 jam. Ini adalah salah satu dari beberapa robot yang dibuat di desa Tembok Gede, yang telah memiliki reputasi penggunaan teknologi secara kreatif.

Setelah berjalan menyusuri jalan menuju rumah seorang warga yang terasing, pengeras suara dari robot tersebut akan terdengar menyapa Assalamu'alaikum, diikuti dengan kalimat "Pesanan Anda sudah tiba. Semoga lekas sembuh."

Desa itu terletak di Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur, yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang juga diterpa gelombang kedua infeksi virus corona dalam sebulan terakhir.

Indonesia telah menjadi episentrum wabah COVID-19 Asia dan mencatat lebih dari 3,68 juta infeksi dan lebih dari 108.000 kematian akibat virus tersebut.

"Robot Delta ini sangat sederhana.... Saat kami membuat ini, kami murni menggunakan bahan bekas di lingkungan kami," kata Aseyanto.

Awalnya robot yang dirancang oleh penduduk desa dengan dibantu ilmuwan hanya dibuat untuk mengisi waktu dan bersenang-senang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News