Warga Terdampak Longsor Ponorogo Segera Direlokasi
jpnn.com, PONOROGO - Kepala BNPB Willem Rampangilei bersama Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni meninjau langsung lokasi bekas bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Minggu (2/3).
Mereka menuju lokasi menggunakan motor trail ke lokasi titik nol yang sulit diakses.
Panjangnya longsor yang terjadi dari mahkota longsor ke daerah hilir, mencapai 1,5 Km.
Rektor UGM Dwikorita yang ikut ke lokasi mengatakan struktur geologi di sekitar tempat kejadian berupa patahan.
"Perbedaan morfologi menyebabkan aliran longsor berbelok sehingga cukup jauh dampak dari longsor," ucapnya, seperti siaran pers BNPB pada Senin (3/4) pagi.
Menurut kepala BNPB, tim dari PVMBG, UGM, PUPERA dan LHK telah melakukan Kajian secara cepat untuk melakukan pemulihan secara keseluruhan. Salah satunya adalah relokasi penduduk terdampak.
"Bersama pemerintah daerah setempat, kami telah meminta untuk menyediakan segera tempat relokasi penduduk," ujar Willem.
Permintaan itu menurutnya telah disetujui bupati. Sementara usulan masyarakat untuk membangun di lokasi ladang mereka masih akan dikaji oleh tim guna memastian masyarakat aman dari potensi bencana.
- BNPB: 110 Rumah Rusak dan 75 KK Terdampak Gempa Garut
- Dampak Kerusakan Bangunan dan Korban Gempa Garut Bertambah
- Gempa Garut, Sejumlah Warga Luka-Luka, Bangunan Rusak
- 1.585 Warga Harus Dievakuasi Setelah Erupsi Gunung Ruang
- 18 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor di Tana Toraja
- Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat