Warga yang Ingin Kembali ke Australia Diberitahu Jika Menerima Vaksin Campuran Belum Bisa Masuk

Warga yang Ingin Kembali ke Australia Diberitahu Jika Menerima Vaksin Campuran Belum Bisa Masuk
Warga yang Ingin Kembali ke Australia Diberitahu Jika Menerima Vaksin Campuran Belum Bisa Masuk

Beberapa negara, seperti Kanada, Spanyol, dan Korea Selatan sejauh ini sudah mengakui mereka yang mendapatkan vaksin campuran, sehingga bisa masuk ke negaranya.

Walau tidak mendorong vaksinasi campuran untuk dosis pertama dan kedua, Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika Serikat (CDC) baru-baru ini memperbarui petunjuk yang mengatakan mereka yang mendapatkan vaksin campuran yang sudah diakui oleh Amerika Serikat dan WHO, bisa diterima untuk masuk ke negaranya.

Perbedaan mengenai vaksin campuran

Katherine O'Brien, Direktur Departemen Imunisasi dan Vaksin WHO baru-baru ini mengatakan ada bukti yang menunjukkan campuran antara vaksin AstraZeneca dengan vaksin MRNA lainnya, seperti Pfizer atau Moderna, bisa menghasilkan tingkat kekebalan tubuh yang kuat.

Namun di Australia, Rod Pearce, kepala Koalisi Imunisasi mengatakan masih sangat sedikit penelitian soal tingkat efikasi dan keamanan mencampurkan dua vaksin berbeda.

Direktur bidang penyakit menular di Rumah Sakit Mater di Brisbane, Paul Griffin, mengatakan pihak berwenang harus mempertimbangkan apakah masalah pencampuran vaksin ini bisa disetujui.

"Sudah ada beberapa percobaan klinis," katanya.

"Jumlahnya memang masih kecil namun dalam uji coba campuran vaksin menunjukkan adanya peningkatan perlindungan."

Badan di Australia yang merekomendasikan penggunaan obat-obatan, ATAGI, mengatakan hal terbaik saat ini adalah menggunakan dua dosis vaksin dari merek yang sama.

Warga yang ingin kembali ke Australia diberitahu jika mereka pernah mendapat vaksin berbeda untuk dosis pertama dan kedua, maka belum bisa masuk

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News