Warga yang Tinggal di Wilayah Rawan Banjir dan Tanah Longsor Diminta Waspada

Warga yang Tinggal di Wilayah Rawan Banjir dan Tanah Longsor Diminta Waspada
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - BMKG memperingatkan potensi bencana hidrometeorologi menyusul prediksi musim hujan yang datang lebih awal dari biasanya pada tahun ini.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami musim hujan lebih besar dari biasanya.

“Perlu menjadi perhatian bersama, terutama di wilayah-wilayah rawan banjir, tanah longsor dan tanah bergerak seiring intensitas curah hujan yang akan terus makin meninggi,” ungkap Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis.

Wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan lebih besar dari biasanya di antaranya sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau bagian selatan, Jawa, Bali-Nusa Tenggara.

Kemudian Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian barat hingga selatan, Sulawesi, Maluku Utara bagian barat, Pulau Seram bagian selatan dan Papua bagian selatan.

Untuk itu, BMKG mengimbau pemerintah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai, mengantisipasi dan melakukan aksi mitigasi lebih awal guna menghindari dan mengurangi risiko bencana.

"Puncak musim hujan periode 2021/2022 sendiri diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2022," kata Dwikorita.

Dia menjabarkan dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 14,6 persen diprediksi mengawali musim hujan pada September 2021, meliputi Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan.

BMKG memprediksi potensi bencana hidrometeorologi menyusul prediksi musim hujan yang datang lebih awal dari biasanya pada tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News