Waspada, Ada 66 Persen Siswa Alami Emosi Negatif Selama PJJ

Waspada, Ada 66 Persen Siswa Alami Emosi Negatif Selama PJJ
Novi Candra, co-founder GSM mengatakan kondisi emosi negatif yang lebih besar yakni 66 persen dirasakan siswa selama PJJ. Foto tangkapan zoom

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) membuat gebrakan baru dalam menjawab tantangan revolusi pendidikan setelah sekian lama digelar pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Terobosan berupa Kelas Sekolah Menyenangkan dilakukan serentak di 34 provinsi yang terbagi 16 kelas daring. 

Menurut Founder GSM Muhammad Nur Rizal, kelas ini diisi sekitar 100 anak muda yang telah dilatih GSM berkolaborasi dengan puluhan guru penyimpang. 

Guru penyimpang adalah guru yang memiliki perilaku menyimpang dalam mengajar tetapi memberikan dampak positif pada karakter dan hasil belajar siswa.

"Pelibatan anak muda diharapkan makin menggerakkan guru untuk membangun pengembangan praktik bersama agar kompetensi dan profesionalismenya meningkat," tutur Nur Rizal dalam diskusi pendidikan secara daring, Selasa (14/9).

Dia menyebutkan sudah 2.400 peserta mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas massal tersebut. 

Pada kesempatan sama, Novi Candra, co-founder GSM mengakui paradigma pendidikan Indonesia belum menganggap isu kesehatan mental adalah penting.

Akibatnya ketika pembelajaran jarak jauh (PJJ) diwarnai dengan kondisi emosi negatif yang lebih besar yakni 66 persen dirasakan siswa selama PJJ. 

Survei GSM menyebutkan kondisi emosi negatif yang lebih besar yakni 66 persen dirasakan siswa selama PJJ.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News