WASPADA!! Berlebihan Menonton TV Bisa Tingkatkan Risiko Bekuan Darah

Mereka memperkirakan bahwa risiko sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena emboli paru yang fatal sering tidak dilaporkan atau salah didiagnosis.
Gejala utama mereka yakni nyeri dada dan sesak napas, bisa juga menjadi tanda-tanda serangan jantung dan kondisi serius lainnya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang dewasa di Amerika Serikat cenderung menonton televisi lebih sering dari orang-orang di Jepang.
"Siapapun yang menonton TV terlalu lama harus mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko mengembangkan bekuan darah," kata penulis studi, Dr. Hiroyasu Iso, MD, PhD, seperti dilansir laman Health, Minggu (4/9).
Tapi tenang, ada cara untuk mencegah risiko tersebut.
"Setelah satu jam atau lebih, berdiri, lakukan peregangan, berjalan-jalan atau saat Anda sedang menonton TV, rilekskan otot-otot kaki Anda selama 5 menit," jelas Dr. Iso.
Dr. Iso juga menambahkan, air minum juga bisa memberikan perlindungan serta mempertahankan berat badan yang sehat. Cara ini cenderung bisa mengurangi risiko emboli paru. (fny/chi/jpnn)
MENONTON televisi terlalu lama, bisa berbahaya bagi kesehatan Anda, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Circulation, hal ini bisa
Redaktur & Reporter : Yessy
- PTM Capai 73%, Workshop FIA & GAPMMI Bedah Strategi untuk Hadapi Tantangan Kesehatan
- 7 Menu Sarapan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
- Kawal PHTC Bidang Kesehatan, Wakil KSP Tinjau Layanan CKG di Kabupaten Lahat
- Center Of Excellence jadi Layanan Terbaru di Ciputra Hospital Citraraya
- Gunung Semeru Erupsi Rabu Pagi, Tinggi Kolom Letusan 900 Meter di Atas Puncak
- Tangkal Hoaks soal Kesehatan Reproduksi Perempuan, Bayer Indonesia Rilis Platform Baru