Waspada Cuaca Ekstrem di NTT, Nelayan Dimbau Jangan Melaut

Waspada Cuaca Ekstrem di NTT, Nelayan Dimbau Jangan Melaut
Tangkapan layar penjelasan BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang pada rapat koordinasi Persiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem di wilayah NTT.

jpnn.com, KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem di wilayah NTT, Kamis (23/12).

Rapat itu merupakan tindak lanjut peringatan dini dari BMKG dan memastikan kesiapsiagaan berbagai pihak dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di NTT selama beberapa hari ke depan.

Forum yang digelar secara daring itu diikuti perwakilan TNI, Polri, BMKG, BASARNAS, BPBD Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT dan perwakilan Lembaga Agama, Akademisi, dan Forum PRB.

Sebelumnya, BMKG memprediksi suspect area akan menguat cukup signifikan terutama di hari Sabtu dan Minggu.

Kondisi itu ditandai menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin di atas 25 knot dengan kemungkinan pusat sistemnya sudah berada di Area Tanggung Jawab TCWC Australia.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono menyebut dalam tiga hari ke depan masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat di NTT dan Maluku.

Angin kencang juga berpotensi terjadi di Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Sedangkan tinggi gelombang sekitar 2,5 – 4,0 meter (Rough Sea) berpotensi terjadi di Laut Flores bagian timur.

BPBD NTT telah menggelar rapat koordinasi menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi melanda wilayah NTT sesuai peringatan dini BMKG.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News