Waspada Demam Berdarah, Jangan Tunda Periksa ke Dokter

Waspada Demam Berdarah, Jangan Tunda Periksa ke Dokter
Penderita demam berdarah di rumah sakit. Foto: JPG/Pojokpitu

''Tenaga kesehatan memberikan terapi cairan. Kondisinya membaik. Kemudian, dilanjutkan terapi trombosit,'' jelasnya.

Bagaimana mengantisipasinya? Ummi menuturkan bahwa segeralah antar pasien ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat jika mengalami panas tinggi. Juga, mual-mual atau muntah. Jangan ditunda.

''Kalau ada sakit yang riskan, bisa cepat ditangani,'' tuturnya.

Pada musim seperti ini, banyak pasien yang mengalami panas akibat DB. Dinas kesehatan mencatat, hingga kemarin (15/2), ada 135 pasien DB.

Rata-rata rumah-rumah sakit menerima pasien dengan penyakit serupa. Ruang rawat inap pun terisi semua.

Terutama ruang opname anak-anak. Wakil Direktur RS Fathma Medika dr Cicin Ulfinah Maslichan menyebutkan bahwa kemarin saja pihaknya menerima lima pasien DB.

''Kamar inap kerap penuh. Tidak ada bed yang kosong,'' ungkapnya.

Begitu juga RS Petrokimia Gresik. Saat ini ada lima pasien DB yang diopname. ''Rawat inap full terus. Hari ini (kemarin, Red) juga penuh,'' terang Kepala Bidang Pelayanan Medik Rawat Inap RSPG dr Edwin Hafiz.

Pasien demam berdarah meninggal karena terlambat mendapat pertolongan dan rendahnya darah trombosit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News