Waspada! Kekerasan di Papua Berpotensi Terus Berlanjut, Jika Pemerintah Lakukan Ini

Waspada! Kekerasan di Papua Berpotensi Terus Berlanjut, Jika Pemerintah Lakukan Ini
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Teleggen masuk daftar DPO Polri. ANTARA/HO-Humas Nemangkawi

"Bahkan pada Kamis (8/4), dua orang guru SD menjadi korban penembakan karena dianggap sebagai pendatang yang bertugas sebagai mata-mata. Berbagai kasus penembakan yang memakan korban jiwa, terutama dari masyarakat sipil, semakin memperlihatkan pendekatan keamanan tidak menjadi jawaban atas persoalan konflik di tanah Papua," tuturnya.

Menurut Ikhsan, ketimbang meletakkan HAM sebagai urusan belakangan, yang secara eksplisit tidak kondusif terhadap penyelesaian konflik Papua, pendekatan halus dalam bentuk negosiasi yang dilakukan terhadap GAM di Aceh seharusnya dapat menjadi pembelajaran.

Apalagi, para aktor yang terlibat ketika itu masih dapat dijumpai.

Lewat pendekatan halus ketika itu, kelompok eks kombatan GAM yang dipimpin Din Minimi menyerahkan diri pada 2015 lalu.

Penyerahan diri Din Minimi kemudian diikuti oleh 120 orang anak buahnya dan menyerahkan persenjataan yang mereka pegang, sebagaimana diberitakan salah satu media asing pada 29 Desember 2015 lalu.

Dengan demikian, penyelesaian konflik bisa dilakukan tanpa memakan korban jiwa lagi, terutama dari masyarakat sipil.

"Nah, dalam penyelesaian konflik di Papua, Setara mendesak kedua belah pihak melakukan kesepakatan penghentian permusuhan agar dialog mencari jalan damai dapat dilakukan. Kemudian mengedepankan penegakan hukum. Upaya perlu dilakukan untuk mengeliminasi kekuatan bersenjata sebagai sarana solutif, penyelesaian, atau pun pemecah masalah keamanan," pungkas Ikhsan.(gir/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Setara Institute memprediksi spiral kekerasan di Papua akan terus berlanjut, jika permintaan ini terwujud.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News