Waspadai Permainan Pengambilalihan Inalum!

Waspadai Permainan Pengambilalihan Inalum!
Waspadai Permainan Pengambilalihan Inalum!
"Bank malah bisa jadi antre untuk memberikan pinjaman karena Inalum itu listriknya bisa untuk meleburkan aluminium, pendapatannya sudah pasti, tak ada resiko. Makanya itu, pihak swasta yang ingin masuk yakni perusahaan Luhut Panjaitan itu, dengan mudah mendapatkan pinjaman. Nah, buat apa bertingkat-tingkat? Lebih baik konsorsium perusahaan daerah itu saja yang langsung pinjam ke bank," ujar Marwan.

Jika bank masih ragu, lanjut dia, pemerintah pusat mestinya berani menjadi jaminan agar bank mau mengucurkan pinjaman ke pemda. "Di sinilah bisa muncul akal-akalan, oknum pusat malah memberikan kesempatan swasta masuk digandeng pemda," ujar Marwan.

Kecurigaan Marwan juga disandingkan fakta bahwa pemerintah pusat hingga kini belum mau membahas soal pembagian jatah kepada pemda. Ada kesan pusat akan mengeluarkan keputusan mendadak, sehingga pemda tergagap-gagap dan terpaksa menggandeng swasta nantinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahyono, mengatakan perhatian pemerintah pusat saat ini lebih memfokuskan pada proses serah terima dari Jepang. Karena masih terdapat beberapa kendala yang perlu pembicaraan lebih lanjut.

JAKARTA - Proses pengambilalihan pengelolaan PT Indonesia Aluminium (Inalum) dari konsorsium perusahaan Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA), oleh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News