WHO: 5 Persen Kematian Global Akibat Penyalahgunaan Alkohol

WHO: 5 Persen Kematian Global Akibat Penyalahgunaan Alkohol
ILUSTRASI. ALkohol. Foto: Laman MSN

"Penggunaan alkohol dimulai di banyak negara jauh sebelum umur 15 tahun, jadi itulah mengapa kami bisa mengatakan bahwa perkiraan kami cukup konservatif karena kami tidak menghitung sama sekali dampak konsumsi alkohol pada anak-anak di bawah usia 15 tahun,” kata Dr. Vladimir Poznyak, seorang ahli kontrol alkohol WHO, seperti dilansir laman MSN, Senin (17/12).

Dalam hal lokasi, kawasan Eropa melihat prevalensi tertinggi masalah kesehatan terkait alkohol dengan 14,8 persen pria dan 3,5 persen wanita terpengaruh.

Meskipun tingkat konsumsi alkohol di Eropa telah turun dalam beberapa tahun terakhir, Eropa masih tetap menjadi wilayah minuman terberat di dunia.

Bulan lalu, sebuah penelitian besar menjadi berita utama setelah menyatakan bahwa tidak ada jumlah alkohol yang bisa dianggap "aman" untuk dikonsumsi.

Para peneliti mengatakan risiko keseluruhan lebih besar daripada manfaat terkait, menurut temuan tersebut setelah menganalisis sumber data besar di 195 negara dan wilayah.

"Terlalu banyak orang, keluarga dan masyarakat menderita konsekuensi dari penggunaan alkohol yang berbahaya melalui kekerasan, cedera, masalah kesehatan mental dan penyakit seperti kanker dan stroke," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO.

"Sudah waktunya untuk meningkatkan tindakan untuk mencegah ancaman serius ini terhadap perkembangan masyarakat yang sehat," pungkas Ghebreyesus.

Sementara mayoritas (95 persen) negara memberlakukan pajak atas alkohol, Dr. Poznyak merekomendasikan bahwa pemerintah harus mengambil lebih banyak langkah untuk mengurangi penggunaan yang berbahaya.

Minum terlalu banyak alkohol menyebabkan kematian tiga juta orang di seluruh dunia pada tahun 2016, demikian sebuah laporan dan penemuan terbaru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News