WHO Sebut Virus Corona Lebih Buruk dari Terorisme
Dr Ghebreyesus mengatakan virus ini sekarang resmi diberi nama COVID-19.
WHO juga mendesak berbagai negara untuk meningkatkan usaha mendeteksi dan mengisolasi virus, khususnya di sekitar 30 negara yang memiliki sistem layanan kesehatan yang lebih lemah, dimana penyebaran virus bisa menimbulkan krisis.
"Dengan 99 persen kasus terjadi di China, ini masih menjadi hal yang darurat bagi negara tersebut, namun krisis yang memberikan ancaman besar bagi dunia secara keseluruhan," katanya.
WHO juga menyampaikan kekhawatiran mengenai penyebaran virus oleh mereka yang tidak pernah melakukan perjalanan ke China, merujuk kasus minggu ini yang terjadi di Inggris dan Prancis.
Photo: Di Inggris, seorang pria masih dikarantina meski sudah sembuh setelah dia menyebarkan virus tersebut ke 11 orang lainnya. (AP: Steve Parsons)
Seorang pria Inggris Steve Walsh yang dijuluki 'penyebar super' berbicara untuk pertama kalinya kepada pers hari Selasa (11/2/2020) meminta maaf terhadap mereka yang tertular virus tersebut dari dirinya.
Walsh tanpa sengaja menulari 11 orang lainnya dengan virus corona, setelah dia sendiri terkena kasus tersebut ketika dia berada di Singapura.
Pria berusia 53 tahun tersebut kemudian mengunjungi sebuah resor ski di Prancis sebelum kembali ke rumahnya di Hove di Inggris.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penyebaran virus corona yang terjadi saat ini berpotensi menjadi ancaman lebih serius bagi dunia dibandingkan terorisme
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan
- Kafe Planologi