WHO Tinjau Rumah Imunisasi Sidotopo

WHO Tinjau Rumah Imunisasi Sidotopo
Tim WHO saat mengunjungi Rumah Imunisasi Sidotopo. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Tim World Health Organization (WHO) kemarin (10/9) mengunjungi kampung Keluarga Berencana (KB) RW 12 Sidotopo Jaya, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir. Utusan dari organisasi kesehatan dunia itu bertugas meninjau rumah imunisasi.

Koordinator Imunisasi Puskesmas Sidotopo Istiqomah mengatakan, kunjungan tim WHO tersebut bertepatan dengan kegiatan posyandu rutin. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam posyandu rutin adalah imunisasi dan penyuluhan. "Di rumah imunisasi, ada pendataan bayi untuk imunisasi dasar lengkap," terangnya.

Pendataan dilakukan pada bayi usia nol tahun hingga dua tahun. Yakni, bayi-bayi yang lahir mulai 2016. Melalui para orang tua, bayi-bayi tersebut diajak imunisasi. Imunisasi yang diberikan beragam sesuai dengan usia bayi.

Di antaranya, ada imunisasi BCG untuk penyakit tuberkulosis, hepatitis B, polio, DPT (difteri, pertusis, dan tetanus), hingga campak. Bayi berusia 18 bulan hingga dua tahun juga diberi imunisasi pelengkap (booster) agar daya tahan tubuhnya lebih kuat. "Tim WHO datang meninjau," kata Istiqomah.

Dengan kunjungan itu, pihaknya berharap bisa terus meningkatkan kualitas pelayanan dan administrasi rumah imunisasi. Di RW 12 Sidotopo Jaya, imbuh dia, terdapat 180 balita.

Bersama para kader, tumbuh kembang balita tersebut terus dipantau. "Sejak dini, mereka harus terimunisasi lengkap sehingga penyakit dapat dicegah, derajat kesehatannya juga meningkat," ungkap Istiqomah. 

Siti Fatimah, salah seorang kader Posyandu Budi Laksana Jaya, menyebutkan, kesadaran masyarakat untuk imunisasi cukup bagus. Hal itu tidak lepas dari peran para kader yang woro-woro agar para ibu aktif menjaga kesehatan putra-putrinya. Termasuk mengikuti imunisasi.

"Kalau anak sedang sakit, tidak apa-apa ditunda dulu. Kalau sembuh, harus segera imunisasi. Bisa ke bu bidan, gratis. Juga ke puskesmas," katanya. (puj/c25/eko) 

Pendataan dilakukan pada bayi usia nol tahun hingga dua tahun. Yakni, bayi-bayi yang lahir mulai 2016


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News