WHW Pastikan Penggunaan TKA di Smelter Diikuti Alih Teknologi

WHW Pastikan Penggunaan TKA di Smelter Diikuti Alih Teknologi
Pekerja di fasilitas smelter milik PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHWAR) di Ketapang, Kalimantan Barat. Foto: Harita

Kini, kemampuan pekerja lokal dalam menangani smelter pun semakin terasah. ”Mereka yang awalnya tidak memiliki keterampilan sama sekali mengenai masalah teknologi, kami tempatkan di bagian-bagian strategis dalam proses produksi kami," kata Liya.
 
Sebagai contoh, WHWAR menunjuk Mikael, warga asli Pontianak sebagai wakil kepala departemen dekomposisi. Mikael melamar kerja di WHWAR melalui Universita Tanjungpura Pontianak.

Setelah melalui beberapa tahap seleksi, Mikael diterima bekerja di WHWAR. Dia lantas memperoleh kesempatan belajar Bahasa Mandarin di Untan selama empat bulan sebelum akhirnya dikirim ke Tiongkok untuk belajar selama enam bulan. 
 
“Di sana saya belajar teknologi mesin dan dasar-dasar keselamatan. Saya sangat senang karena ini pertama kali saya ke luar negeri sambil belajar,” kata Mikael. 
 
WHWAR juga merekrut warga asli Kalbar sebagai pekerja dan menempati posisi strategis. Salah satunya adalah Andi Umar, warga Ketapang yang kini menjadi wakil kepala Departemen Raw Material WHWAR.

Andi sudah bergabung dengan WHW sejak tahun 2014 atau sebelum pabrik alumina beroperasi. “Pabrik alumina ini adalah pabrik pertama di Ketapang,” katanya.

Menurutnya, keberadaan WHWAR memberi dampak yang sangat positif bagi daerah sekitarnya. Misalnya, tenaga kerja di Ketapang terserap oleh WHWAR. “Banyak tenaga kerja terserap di WHW dan meningkatkan perekonomian penduduk di wilayah Kendawangan,” katanya.(rmn/indopos/jpnn)


Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat sudah sekitar setahun ini memiliki smelter alumina pertama dan terbesar di Indonesia. Smelter yang yang berlokasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News