WNI Ikut Menderita Tinggal di Negara Bangkrut Sri Lanka

WNI Ikut Menderita Tinggal di Negara Bangkrut Sri Lanka
Arsip - Seorang wanita menunggu di dalam bajaj di dekat antrean untuk membeli gas elpiji dari distributor, di tengah krisis ekonomi negara itu, di Kolombo, Sri Lanka, 23 Mei 2022. Foto: ANTARA/Reuters/Dinuka Liyanawatte/as

jpnn.com, KOLOMBO - Di Sri Lanka, masyarakat  termasuk staf KBRI harus antre selama  5 hingga 9 jam untuk mendapatkan BBM dan gas, kata Minister Counsellor KBRI Kolombo Heru Prayitno.

“Pada 17 Juni 2022 masyarakat, termasuk staf KBRI, harus antre hingga 5-9 jam untuk mendapatkan BBM dan gas,” ujar Heru Prayitno kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Namun pada tanggal 21 Juni 2022, waktu antrean mendapatkan bahan bakar menjadi 1-1,5 jam karena ketersediaan pasokan BBM.

Ia mengatakan krisis ekonomi yang terasa sejak Maret 2022 semakin memberikan dampak langsung kepada masyarakat Sri Lanka, termasuk WNI.

“Harga barang kebutuhan pokok yang makin mahal akibat nilai inflasi yang terus meningkat dari 33,8 persen pada April menjadi 45,3 persen pada Mei 2022,” kata Heru.

Ia mengatakan pemadaman listrik bergilir masih terjadi dengan durasi 3-4 jam.

“Sebagian warga masyarakat beralih ke kayu bakar dan sebagian menggunakan listrik dengan penggunaan minimal untuk keperluan memasak, baik untuk rumah tangga maupun kebutuhan usaha agar tetap bertahan,” kata Heru.

KBRI juga telah menyiapkan dan menyalurkan kebutuhan sembako kepada WNI yang membutuhkan.

Menurut data KBRI Kolombo, saat ini ada 310 WNI tinggal di Sri Lanka. Begini kisah keseharian mereka di negara bangkrut itu

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News