Yayasan Imdad Mustadh'afin, Mengelola Sekolah Gratis Bermodal Barang Bekas
Terima Koran Bekas hingga Dapat Hibah Apartemen
Rabu, 21 Maret 2012 – 00:21 WIB
Barang bekas yang mereka terima sangat beragam. Bahkan, ada seseorang yang menghibahkan apartemen. Seizin penghibah, apartemen tersebut kemudian dijual untuk membangun markas Yasmin.
Sulistiyo menjelaskan, ada prosedur yang harus dilakukan saat menerima barang bekas. Yakni, harus ada pernyataan resmi dari penghibah bahwa barang yang diberikan adalah milik sendiri. Itu dilakukan untuk menegaskan bahwa Yasmin bukan penadah barang curian.
Nah, calon penghibah cukup menelepon, lalu petugas akan datang untuk mengambil barang. Suatu ketika, tim penjemput harus mengambil koran bekas di sebuah tempat yang lokasinya lumayan jauh. Biaya pengambilan ditaksir mencapai ratusan ribu rupiah. Eh, setelah koran bekas itu dijual, hasilnya tidak seberapa. Boleh dibilang mereka tekor.
"Tapi, kami tetap berkomitmen, apa pun barang bekas yang dihibahkan, kami akan ambil. Kami pegang niat baik para penghibah itu," ujar Sulistiyo.
Yayasan Imdad Mustadh"afin (Yasmin) memberikan pendidikan gratis untuk ratusan siswa. Yang menarik, duit untuk mengelola sekolah itu berasal
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor