Yogjakarta Gandeng Monash University Eradikasi Demam Berdarah
"Kami tidak bisa mengatakan bahwa itu akan menghilangkan semua kasus dengue. Tapi kami berharap teknologi ini akan secara signifikan berkontribusi pada pengurangan kasus demam berdarah."
Monash University adalah pusat penelitian dan pengembangan program dan memimpin tim peneliti.
"Semua bukti mengarah pada kesuksesan," kata Profesor Cameron Simmons, direktur Analisis Dampak di World Mosquito Program.
Metode pengendalian demam berdarah yang paling umum, seperti fumigasi, hanya bersifat sementara dan vaksin dianggap terlalu mahal di negara-negara berkembang, di mana prevalensi virus demam berdarah paling umum berjangkit.
Photo: Ilmuwan di program Penghilangan Deman Berdarah memginfeksikan nyamuk dengan bakteri Wolbachia. (ABC: Phil Hemingway)
Keuntungan dari bakteri Wolbachia adalah bahwa, sekali disebarkan pada populasi nyamuk, makan ia akan secara permanen berjangkit di populasi itu.
"Ini adalah aplikasi yang sekali saja dilakukan maka akan memberikan potensi perlindungan perlindungan kesehatan bagi masyarakat secara bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun bagi komunitas itu," kata Profesor Simmons.
bakteri itu juga efektif melawan beberapa penyakit mematikan yang disebabkan oleh nyamuk lainnya, seperti zika dan chikungunya.
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23