Bang Yorrys Anggap Pembentukan TGPF Penembakan Pendeta Yeremia Tak Selesaikan Masalah

Bang Yorrys Anggap Pembentukan TGPF Penembakan Pendeta Yeremia Tak Selesaikan Masalah
Yorrys Raweyai. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR for Papua Yorrys Raweyai mengatakan, penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Kampung Bomba, Distrik Hitadipta, Kabupaten Intan Jaya, menambah deretan luka dan duka yang dialami masyarakat Papua di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Yorrys pun mengusulkan pemerintah melakukan interospeksi pascakasus tewasnya Pendeta Yeremia akibat luka tembak oleh oknum bersenjata pada akhir September lalu.

Kasus ini yang menyita perhatian publik nasional dan internasional.

"Maka sudah saatnya pemerintah pusat dengan segala perangkat institusional yang dimilikinya melakukan instropeksi dan evaluasi atas segala kebijakan keamanan yang selama ini dijalankan," kata Yorrys dalam keterangannya, Minggu (4/10).

Menurut Yorrys, manuver pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dalam mengungkap dalang dan motif pembunuhan Pendeta Yeremia tidak akan menyelesaikan akar persoalan yang sesungguhnya bermukim di benak masyarakat Papua.

Apalagi, lanjut Yorrys, proses pembentukan tersebut tidak melibatkan perwakilan masyarakat Papua yang terepresentasi dalam MPR for Papua.

"Yang sejatinya menjadi fasilitator dan penyambung aspirasi antara kepentingan masyarakat Papua dengan kepentingan pemerintah pusat," ungkap senator asal Papua itu.

Menurutnya, sudah terjadi kesepakatan dalam pertemuan antara MPR for Papua dengan pemerintah yang diwakili Menko Polhukkam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis, September lalu.

Ketua MPR for Papua Yorrys Raweyai menilai penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya menambah deretan luka dan duka yang dialami masyarakat Papua di masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News