Yuzu Isotonic Akmil Open Kembalikan Ekosistem Bulu Tangkis Nasional
"Pertandingan seperti ini bisa membangkitkan semangat anak-anak lagi. Kejuaraan ini juga meriah, bagus, tertata rapih, dan prokes (protokol kesehatannya) ketat," jelas pelatih PB Jaya Raya Maulana Chrissandi.
Maulana mengungkapkan pada masa awal pandemi, klub tempatnya bernaung sempat ditutup. Sekitar setengah tahun PB Jaya Raya meniadakan kegiatan latihan hingga pembuka tahun 2021.
“Baru pada awal tahun ini kita kembali latihan, dengan porsi dua kali lipat dari biasanya," tutur Maulana.
Selain dari sisi klub dan atlet, Yuzu Isotonic Akmil Open 2021 juga menjadi angin segar bagi para perangkat pertandingan, khususnya referee dan wasit.
Siswanto selaku Sub Bidang Referee dan Perwasitan Pengprov PBSI Jateng menuturkan turnamen itu menjadi salah satu ajang pelatihan wasit-wasit muda.
"Ada 15 wasit baru yang kami tugaskan. Untuk itu, kami berharap penyelenggaraan kejuaraan ini bisa berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tuturnya.
Protokol kesehatan menjadi aspek penting dalam bergulirnya Yuzu Isotonic Akmil Open 2021. Demi menghindari kerumunan, seluruh pertandingan dalam kejuaraan ini digelar tanpa penonton.
Yuzu Isotonic Akmil Open 2021 mengembalikan ekosistem bulu tangkis nasional di masa pandemi.
- Belajar dari Kemenangan Jonatan Christie
- UEA-Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulu Tangkis
- Sapu Gelar di Tunggal Putri BAC 2024, China Kirim Psywar Jelang Uber Cup 2024
- Fajar/Rian Percaya Diri Menghadapi Indonesia Open 2024
- Tiket Indonesia Open 2024 Dijual Paling Murah Rp 150 Ribu
- Bukan soal Biaya, Ini Alasan Indonesia Arena Gagal Jadi Venue Indonesia Open 2024