Zahrotur Riyad, Sosok Muslim Pejuang Pendidikan Seksual Anak Pulau

Zahrotur Riyad, Sosok Muslim Pejuang Pendidikan Seksual Anak Pulau
Zahrotur Riyad, Sosok Muslim Pejuang Pendidikan Seksual Anak Pulau

Di tahun 2015, angka itu turun jadi 22 persalinan dan 23 kehamilan, kemudian setahun berikutnya yakni di tahun 2016, angka itu turun lagi menjadi 15 persalinan dan 15 kehamilan di bawah 18 tahun.

"Itu yang ke puskesmas, yang ditolong bidan. Yang tidak lapor bisa jadi lebih banyak," ujar dokter gigi lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini.

Data tersebut menjadi titik balik bagi penerima penghargaan CNN Indonesia Heroes 2017 ini.

Zahro merasa ia harus berbuat apapun untuk menjadi bagian solusi, sekalipun hal itu melenceng dari bidang awal pekerjaannya.

"Bagi saya, kita bekerja itu memberi solusi atas apapun. Tidak cuma memilah-milah, 'oh ini bukan bidang saya, bukan bidang dokter gigi, ya sudah'."

"Pemahaman saya tidak seperti itu," tegasnya.

Di lingkungan anak pulau, kehadiran Zahro selalu ditunggu. Ia mengaku mengajarkan pendidikan seksual lewat cara informal yang menjauhi kesan jenuh.

Padahal, menurut pengakuannya, ia sempat tak dianggap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News