‘Tentara Saja Dibunuh, Gimana Nasib Sandera’
Berharap Pemerintah Segera Ambil Tindakan
jpnn.com - BATAM - Nahkoda tug boat Brahma 12, Peter Tonsen Baraham dan sembilan ABKnya masih disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina sejak tanggal 26 Maret lalu.
Keluarga Peter yang tinggal di perumahan Mukakuning Paradis blok J/8, Batuaji, Batam, Kepri kian cemas.
Selain karena tenggang waktu terakhir pembayaran tebusan senilai Rp 15 miliar untuk pembebasan Peter dan rekan-rekannya yakni tanggal 8 April telah lewat, kini keluarga kembali diselimuti perasaan was-was.
Pasalnya kabar yang beredar di media masa, bahwa kelompok Abu Sayyaf berhasil menembak mati 18 tentara pasukan khusus Filipina saat melakukan misi penyelamatan.
"Itu dia, tentara saja dibunuh, gimana dengan Peter dan rekan-rekannya," kata Hendrik Sahabat, adik sepupu Peter, Senin (11/4).
Apalagi sambung Hendrik, sampai saat ini keluarga baik yang di Batam ataupun di kampung halaman mereka di Sangir, Sulawesi Utara juga sama sekali belum menerima kabar terkait keberadaan Peter dan kawan-kawannya.
"Masih hilang kabar sampai saat ini. Perusahaanpun belum ada kabar juga terkait keberadaan Peter," kata Hendrik.
Seperti hari-hari sebelumnya, keluarga kata Hendrik hanya bisa menanti kabar atau berita dari media masa dan media elektronik.
- Ada Mayat di Gudang Perkebunan Puncak Bogor, Siapa Dia?
- Berawal dari Laporan Masyarakat, Polisi Ungkap Peredaran Kosmetik Ilegal di Kota Gorontalo
- 2.825 PPPK Kota Padang Terima SK, Hendri Septa: Tetap Disiplin & Meningkatkan Kinerja
- 4 Anggota Polresta Ambon Diberi Sanksi PTDH, Kombes Driyano Bilang Begini
- Banjir di Wajo Sulsel, Satu Korban yang Hilang Ditemukan Meninggal Dunia
- OPM Berulah Lagi di Distrik Borme Pegunungan Bintang