Pengusaha Muda Dukung Tokoh Militer Dampingi Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi belum juga menentukan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilu presiden (pilpres) 2014. Kalangan pengusaha muda pun berharap Jokowi memilih tokoh milih militer sebagai pendampingnya.
Menurut Wakil Sekjen HIPMI Akhmadsyah Hendrawibawa dukungan militer dalam pemerintahan sangat penting untuk menjamin stabilitas keamanan.
"Kalau dari militer lebih tenang, lebih melihat bukan hanya militer yang full militer, tapi harus ada wawasan kebangsaan, ekonomi," kata Akhmadsyah kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/4).
Ia menuturkan, keberadaan figur militer dalam pemerintahan menandakan bahwa faktor keamanan menjadi prioritas pemerintah. Apalagi, sambungnya, duet pimpinan dari sipil-sipil kerap pecah di tengah jalan.
"Posisi militer dengan adanya keamanan yang kuat, condong yang mendampingi capres dari tokoh militer, dulu sipil-sipil sudah pernah tapi cedera ditengah jalan," ucap pengusaha properti ini.
Dari beberapa nama kandidat cawapres yang mencuat, peserta konvensi Partai Demokrat, mantan KSAD TNI Promono Edhi Wibowo dinilai layak mendampingi Jokowi. Menurut Akhmadsyah, pengalaman Pramono Edhie di militer sudah teruji.
"Kalau saya pribadi mengerucut yakni Pramono Edhi Wibowo mantan KASAD, dia sudah pernah memimpin suatu pasukan yang sangat luas seluruh indonesia, sekarang dia masuk politik di konvensi Partai Demokrat," ucapnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi belum juga menentukan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Tekan Angka Perkawinan Anak, Waka MPR Lestari Moerdijat Mengajak Semua Pihak Terlibat
- Akademisi Minta Prabowo Membentuk Kementerian Urusan Papua
- Pemerintah Putuskan HAP Jagung Naik Menjadi Rp 5.000
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Enam Kapal Perang Disiapkan Untuk Operasi Trisila di Papua & Maluku