Menanti Kepak Sayap Lebih Banyak Merpati

Menanti Kepak Sayap Lebih Banyak Merpati
Menanti Kepak Sayap Lebih Banyak Merpati

jpnn.com - MADIUN – Kawasan alun-alun atau Madiun Square (MS) benar-benar menjadi habitat yang nyaman untuk ratusan ekor merpati. Sebagai penghias taman kota, populasinya yang dikembangkan sejak 2010 semakin meningkat. ’

’Merpati menjadi salah satu daya pikat Madiun Square. Sementara kami biarkan terus berkembang biak secara alamiah,’’ ujar Suwarno, kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Madiun, Selasa (29/7).

Menurut dia, sesuai dengan catatan DKP, jumlah merpati di Madiun Square kini mencapai sekitar 600 ekor. Padahal, kali pertama dikembangkan empat tahun silam hanya sekitar 50 ekor. Meski begitu, dia menilai jika mengacu pada luas alun-alun, angka 600 itu masih kurang banyak. Harapannya, populasi burung lambang cinta itu bisa mencapai 4–5 ribu ekor. ’’Kami ingin seperti di Makkah maupun Roma yang sampai puluhan ribu untuk satu titik saja,’’ katanya.

Banyak kendala, lanjut Suwarno, yang muncul di lapangan. Misalnya, burung ditembak orang yang tidak bertanggung jawab. Juga, ada yang sengaja mencurinya meski di lokasi sudah ada pos gabungan polisi maupun satpol PP. ’’Petugas satpol PP sudah kami imbau untuk membantu mengawasi dan mencegah adanya pencurian. Eman-emankalau terus-menerus dicuri,’’ ucap Suwarno.

Dia menambahkan, merpati yang populasinya ditargetkan mencapai ribuan ekor itu diharapkan menjadi ikon Madiun Square. Saat ini DKP juga mengembangkan populasi merpati di Taman Bantaran dan TPA Winongo. Setiap lokasi sudah ada 25 ekor. ’’Saya pikir akan bagus jika taman dilengkapi merpati, termasuk di TPA juga kami kembangkan,’’ jelasnya.

Di sisi lain, dia menyebutkan, pemolesan Madiun Square yang dilakukan DKP Kota Madiun belakangan menarik minat daerah lain untuk melakukan studi banding. Yang paling intens adalah Ngawi dan Kabupaten Madiun. Bahkan, pihaknya juga ditawari untuk ikut merencanakan penataan alun-alun dari salah satu daerah di Kalimantan.

Madiun Square, jelas Suwarno, memang dikonsep modern dan nyaman. Setidaknya saat malam sudah disediakan fasilitas penerangan di lima titik. Ada juga sarana olahraga, pertunjukan terbuka, hingga burung merpati. ’’Dalam waktu dekat saya tambah ukir-ukiran dari beton di pendapa alun-alun agar semakin bagus aksesorinya,’’ paparnya.

Beragam bunga dan pohon, tambah Suwarno, sengaja ditanam di Madiun Square. Paling mahal kelapa sawit. Di awal pembelian, DKP merogoh Rp 3 juta–Rp 4 juta untuk setiap batang yang didatangkan langsung dari Sumatera. ’’Mahal biaya pengangkutannya. Kabupaten Madiun juga tanya-tanya akan menambah pohon kelapa sawit di alun-alun barunya,’’ ujarnya. (ota/isd/JPNN/c15/ami)

MADIUN – Kawasan alun-alun atau Madiun Square (MS) benar-benar menjadi habitat yang nyaman untuk ratusan ekor merpati. Sebagai penghias


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News