Api Lalap 435 Ha Hutan Tahura

Api Lalap 435 Ha Hutan Tahura
Api Lalap 435 Ha Hutan Tahura

jpnn.com - MOJOKERTO - Kebakaran hutan lindung dan hutan konservasi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo pada musim kemarau tahun ini terbilang cukup parah. Sedikitnya, 435 hektare hutan yang ditumbuhi berbagai macam tumbuhan vegetasi di atas area pegunungan Anjasmoro hangus. Bahkan, kawasan hutan yang terbakar terancam semakin luas. Hingga tadi malam, api terlihat membakar serta merembet puncak dan lereng Gunung Kukusan.

Kasi Konservasi Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan (PPKH) UPT Tahura R. Soerjo Seksi Konservasi PPKH Mojokerto Suyanto menyatakan, kebakaran hutan lindung dan hutan konservasi kali ini mencapai 435 hektare. Yakni, tersebar di sembilan blok di Pegunungan Anjasmoro, wilayah antara Kecamatan Pacet dan Gondang, Kabupaten Mojokerto. 

''Tahun ini terjadi kebakaran hutan yang paling besar. Di lokasi yang sama, tiga tahun lalu tidak sampai separonya,'' katanya kemarin. 

Hingga tadi malam, kobaran api terlihat masih membakar satu blok di puncak Gunung Kukusan. Medan terjal dan jarak tempuh yang sulit dijangkau membuat petugas Tahura R. Soerjo sulit memadamkan api. ''Kami terpaksa menunggu faktor alam daripada membahayakan nyawa petugas kami,'' imbuhnya.

Sementara itu, kebakaran yang melanda taman kering di pegunungan Argopuro di Desa Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, akhirnya padam setelah 24 jam. Itu terjadi setelah Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah VI dan para relawan dari Mapala Marabunta melakukan pemadaman secara manual selama seharian. Total lahan yang terbakar mencapai 6 hektare.

Berdasar informasi, kebakaran lahan di taman kering itu terlihat sekitar pukul 14.30 pada Sabtu (27/9). ''Warga kali pertama melihat kebakaran sekitar jam itu,'' kata Rhomadona, salah seorang anggota Mapala Marabunta, kemarin (29/9).

Salah seorang petugas pos izin pendakian Bermi, Ripin, langsung memimpin pemadaman api bersama Wawan, petugas BKSDA VI resor Bermi. Upaya pemadaman juga dibantu aktivis Mapala Marabunta bersama sejumlah warga di sekitar lokasi.

Karena lokasi kebakaran berada di ketinggian 3.080 meter di atas permukaan laut (mdpl), perjalanan berlangsung lama. Setelah enam jam berjalan kaki, rombongan itu tiba di lokasi. Petugas BKSDA, relawan, dan warga langsung melakukan pemadaman. ''Pemadaman dilakukan secara manual. Yakni, membuat sekat bakar,'' ujanya. 

Akhirnya, sekitar pukul 05.00 Minggu (28/9) api baru dapat dipadamkan sepenuhnya. Meski begitu, staf BKSDA Syamsudin meyakini bahwa api bisa muncul lagi. Kebakaran itu, menurut dia, bergantung pada faktor alam. Jika angin bertiup kencang dan muncul percikan api, kebakaran serupa bisa terjadi. (JPNN/c23/c20/bh/dwi)


MOJOKERTO - Kebakaran hutan lindung dan hutan konservasi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo pada musim kemarau tahun ini terbilang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News