Panas! 12 Kartu Kuning Tercipta, Akhirnya Leicester Juara
jpnn.com - LONDON - Pertandingan derby London yang digelar di Stamford Bridge, Selasa (3/5) dini hari adalah laga hidup mati bagi Tottenham Hotspurs. Mereka harus menang! Jika kalah atau seri, pupus sudah harapan untuk menjadi mengejar Leicester dan menjadi juara Premier League 2015-2016. Tapi nasib berkata lain. Mereka ditahan imbang sang tuan rumah 2-2 melalui laga yang sangat-sangat panas.
Sebenarnya Spurs masih menjaga harapannya untuk mengangkat trofi juara pada babak pertama. Sebab, hingga akhir babak pertama mereka unggul 2-0 atas tim tuan rumah.
Adalah gol dari Harry Kane di menit ke-35 dan Heung-Min Son di menit ke-44 yang membuat suporter tuan rumah terdiam. Chelsea seolah tak berdaya dengan serangan Tottenham yang beringas ingin mengejar juara. Bahkan saking beringasnya, di babak pertama, para pemain Spurs mengkoleksi empat kartu kuning.
Mereka adalah Kyle Wakler, Jan Vertonghen, Danny Rose, Erik Lamela. Sedangkan di pihak Chelsea mengkoleksi satu kartu kuning. Dia adalah Willian.
Sayangnya di babak kedua Spurs lengah. Perlahan tapi pasti Chelsea mengejar ketertinggalannya. Di menit ke-58 Garry Cahill memperkecil kedudukan setelah memanfaatkan sepak pojok.
Baru di menit ke-83, publik tuan rumah dan Leicester bersorak gembira tiada tara. Hazard menjebol gawang Hugo Iloris dengan sangat cantik melalui tendangan melengkung hasil umpan pendek Diego Costa.
Spurs panik. Dengan hasil itu mereka kehilangan harapan untuk menjadi juara.
Sejak gol Hazard, pertandingan semakin memanas. Delapan kartu kuning harus dikeluarkan wasit di babah kedua. Enam kartu untuk Spurs dan dua kartu untuk Chelsea.
- Dortmund ke Final Liga Champions, Edin Terzic: Ingat, Mimpi Belum Berakhir
- PSG vs Dortmund: Luis Enrique Akui Timnya Hanya Kurang Beruntung
- Menpora Dito Sangat Optimitis Timnas U-23 Mampu Menumbangkan Guinea
- Timnas U-23 Indonesia vs Guinea: Bandingkan Komentar STY & Pemain Garuda Muda
- Shin Tae Yong Ungkap Kesulitan Timnas U-23 Indonesia Saat di Paris
- PSG Vs Dortmund: Sepak Bola Terkadang Sangat Tidak Adil