Agar Terhindar dari Korupsi, Demokrat Gandeng KPK Lakukan Ini

Agar Terhindar dari Korupsi, Demokrat Gandeng KPK Lakukan Ini
Peserta gelombang pertama Sekolah Anti-Korupsi Partai Demokrat di Jakarta pada tanggal 3 November 2015 dengan tema ”Partai Bersih Menuju Partai Kuat”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Departemen Urusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) DPP Partai Demokrat bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). FOTO: DOK.Humas Demokrat for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Departemen Urusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Sekolah Anti-Korupsi Partai Demokrat dengan tema ”Partai Bersih Menuju Partai Kuat”.

Sekolah anti-korupsi Partai Demokrat ini diikuti kader utama partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono ini, yakni anggota DPR RI, anggota DPRD, dan pengurus partai di tingkat Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah se-Indonesia serta calon kepala daerah yang diusung Partai Demokrat.

“Tujuan diselenggarakannya sekolah anti-korupsi Partai Demokrat adalah sebagai upaya preventif (pencegahan, red) agar kader-kader Partai Demokrat dapat terhindar dari persoalan korupsi, seperti yang menimpa oknum kader Partai Demokrat di masa lalu, sekaligus untuk menciptakan good and clean political parties,” kata Ketua Departemen Urusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) Jemmy Setiawan di Jakarta, Jumat (6/11).

Menurut Jemmy, gelombang pertama Sekolah Anti-Korupsi Partai Demokrat ini sudah berlangsung di Jakarta pada tanggal 3 November 2015. Selanjutnya, akan dilaksanakan di sejumlah daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), DI Yogyakarta, dan Kalimantan Barat.

Selain itu, dua daerah lainnya seperti Aceh dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah meminta DPP Partai Demokrat untuk melaksanakan sekolah anti-korupsi di daerah masig-masing.

Jemmy menjelaskan, latar belakang diadakannya sekolah anti korupsi oleh Departemen Urusan KPK dikarenakan maraknya skandal korupsi yang melibatkan aktor-aktor di ranah politik yang berdampak jatuhnya citra partai politik. Buruknya integritas tersebut juga telah menurunkan kepercayaan publik terhadap politisi, partai politik maupun institusi politik, termasuk di dalamnya lembaga-lembaga yang diisi oleh para politisi (terutama di DPR).

Menurut Jemmy, sekolah anti-Korupsi Partai Demokrat ini melibatkan langsung institusi KPK sebagai pengajar. “Ini merupakan upaya Partai Demokrat sebagai selaku partai politik yang berperan aktif memberi kontribusi, minimal mencegah terjadinya korupsi di intenal Partai Demokrat,” katanya.

Sekolah anti-korupsi angkatan pertama, dan dirancang untuk tiga angkatan, diikuti sedikitnya 50 peserta diantaranya  Direktur Eksekutif DPP PD Fadjar Sampurno, Wakil Sekjen DPP PD Didi Irawadi Syamsuddin, Ketua DPD PD DKI Jakarta Nachrowi Ramli, Wakil Bendum DPP PD Edwin Tandjung, Ketua dan Sekretaris Divisi Komunikasi Publik DPP PD Imelda Sari serta Hilda Thawilla. Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR juga ikut dalam kegiatan ini yakni Muslim, Jefirstson Riwu Kowe, dan Ferial Sofyan serta Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Bogor Dodi Setiawan dan para Pegurus Harian DPP Partai Demokrat.(fri/jpnn)


JAKARTA – Departemen Urusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News