AHY Ketemu Jokowi, BPN Minta Partai Demokrat Lebih Transparan

AHY Ketemu Jokowi, BPN Minta Partai Demokrat Lebih Transparan
Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Sabik Aji Taufan/JawaPos.com)

jpnn.com, JAKARTA - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memenuhi undangan silaturahmi dari Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (2/5) kemarin.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan pertemuan antara dua pihak yang berseberangan setelah pelaksanaan pemilu merupakan hal biasa. Sebab, pada hakikatnya, persaingan dan kontestasi telah usai.

Apakah itu berarti Partai Demokrat akan masuk koalisi pemerintah? Moeldoko belum memastikan. Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah selalu membuka diri. ’’Yang pasti menyambut baik,” ujarnya.

Moeldoko mengakui, dari segi komposisi, sebetulnya koalisi pemerintah yang saat ini mencapai 60 persen kursi DPR sudah cukup. Namun, menurut dia, semakin besar koalisi akan semakin kuat. Dengan begitu, pemerintahan bisa berjalan efektif. ’’Kalau bisa (koalisi, Red) di atas 80, kenapa harus 60,” selorohnya.

Hingga kini, dua partai yang membangun komunikasi dengan koalisi pemerintah adalah PAN dan Demokrat. Padahal, dua partai tersebut termasuk barisan koalisi pendukung Prabowo-Sandi.

(Bacalah: Batal Jenguk Bu Ani, Pak Prabowo Mengambek Lantaran AHY Ketemu Jokowi ya?)

Meski demikian, mantan panglima TNI itu mengakui, untuk sampai posisi 80 persen, butuh komunikasi politik lebih jauh. Tak hanya dengan pihak yang ingin dirangkul, tetapi juga dengan pembicaraan di internal. Sebab, yang selama ini berjuang dalam pemenangan pilpres adalah koalisi di internal.

Namun, Moeldoko optimistis, seiring berjalannya waktu, akan ditemukan solusi dan keseimbangan politik yang tepat. ’’Sekali lagi, perlu dicari jalan terbaik bagaimana membangun koalisi yang semua pihak menerima dan pemerintah menjadi sangat efektif,” terang pria asal Jawa Timur tersebut.

Andre berharap Partai Demokrat bisa menyampaikan lebih transparan materi pembicaraan AHY dengan Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News