AR Tikam Temannya dengan Tanduk Rusa

AR Tikam Temannya dengan Tanduk Rusa
Kapolsek Komisaris Alin Kuncoro dan Kanit Reskrim AKP Jefri memegang barang bukti berupa tanduk rusa yang disita dari tangan pelaku, Senin (16/4). Foto: Andi Saddam GoBekasi

jpnn.com, BEKASI - Salah satu pelaku penggeroyokan hingga menyebabkan nyawa temannya melayang, AR, mengaku tidak sadar saat menikam temannya dengan kalung tanduk rusa yang setiap hari dia pakai.

“Enggak sadar. Saya ada pengaruh (obat). Kesal sama korban. Saya diadu domba katanya mau mukulin Aji. Padahal saya enggak pernah bilang begitu,” jelas AR asal Sumedang.

Dia mengaku tak mengajak teman lain yang lebih muda untuk ikut memukul korban W. Melainkan atas inisiatif masing-masing karena mempunyi kekesalan juga terhadap korban.

Korban W terhitung termasuk baru di kelompok AR. Empat orang di kelompok AR berasal dari Sumedang dan satu dari Cariu, Bogor. Sementara korban berasal dari Gunungputri, Bogor.

Di kelompoknya AR termasuk dituakan, karena dari segi usia AR paling tua dibandingkan anggota lain yang baru 14-16 tahun.

“Dia juga kalau mabok enggak sopan. Suka teriak-teriak,” katanya anak punk yang biasa beredar di Sukadami itu.

AR mengakui, sebelum menggeroyok korban dia mengonsumsi tramadol. Mereka beli secara patungan, tiap orang Rp 5.000.

AR terancam Pasal 170 Ayat 2 dan 3 dengan ancam di atas lima tahun penjara. Polisi masih mengejar D yang kini memburon.

AR mengaku tidak sadar saat menikam temannya dengan kalung tanduk rusa yang setiap hari dia pakai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News