‘Bang Jangan tinggalkan Deka Bang, Bangun Bang’

‘Bang Jangan tinggalkan Deka Bang, Bangun Bang’
Ramos Maksasai (kanan) orang tua almarhum Tua Purnama dan adiknya Dika menangis histeris di RSCM Panbil, Mukakuning, Seibeduk setelah melihat anaknya tewas dikeroyok massa karena diduga mencuri burung, Selasa (18/4). F. Dalil Harahap/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Orang tua Tua Purnama, 16, Satoto dan Ramos Maksasai tampak setia menemani jenazah anaknya di kamar jenazah RSCM, Batam, Kepri, Selasa (18/4).

Adik perempuan Tua, Dika juga tampak hadir menemani kedua orang tuanya yang tak hentinya menangis.

Siswa kelas tiga itu tewas diamuk massa setelah kepergok mencuri 10 ekor burung Love Bird dan Kenari milik Syarwin warga di Blok D7/21 perumahan Nusa Indah, Batam, Kepri, Selasa (18/4) sekitar pukul 04.00 WIB.

Sementara dua rekannya berhasil melarikan diri. Polisi pun telah melakukan penyelidikan terhadap kedua pelaku lainnya.

Pantauan Batam Pos (Jawa Pos Group) di RSCM, tangis pilu kedua orang tua dan adiknya Tua cukup menyedihkan.

"Abang, kenapa kamu begini. Apa yang salah denganmu bang. Ya Allah bangunkan anakku. Mama baru pulang kerja, abang bangun pulang kita bang," ujar Ramos dalam tangisan seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Tangisan dan panggilan serupa juga keluar dari Deka. Deka cukup histeris kala melihat kepala abangnya penuh dengan luka bekas pukulan.

"Abang jangan tinggalin Deka bang. Bangun bang," tariak Deka.

Orang tua Tua Purnama, 16, Satoto dan Ramos Maksasai tampak setia menemani jenazah anaknya di kamar jenazah RSCM, Batam, Kepri, Selasa (18/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News