Human Error, Kerusakan Sinyal, atau Sabotase?
Senin, 04 Oktober 2010 – 05:25 WIB
TABRAKAN KA Eksekutif Argo Bromo Anggrek versus KA Bisnis Senja Utama di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah Sabtu (2/10) dini hari WIB terus memunculkan spekulasi. Menko Kesra Agung Laksono menengarai ada kemungkinan penyebab kecelakaan yang merenggut nyawa 34 orang tersebut adalah unsur sabotase.
"Memang ada beberapa faktor bisa human error, peralatan rusak dan adanya faktor kesengajaan. Terkait kemungkinan sabotase ini perlu mendapat perhatian," ujar Agung dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta tadi malam. Mantan Ketua Umum DPR RI itu terbang ke Pemalang Jawa Tengah untuk memantau langsung perbaikan jalur kereta dan menjenguk korban luka.
Agung mengatakan telah meminta secara khusus kepada Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan penyelidikan secara transparan dan terbuka. Bila perlu, dia siap merekomendasikan agar tiap temuan bisa langsung disampaikan kepada media dan bisa diakses publik secara luas. "KNKT harus bisa membuka sejelas-jelasnya peristiwa ini," imbuh dia.
Menurut menteri dari Partai Golkar itu, PT KAI berkomitmen menanggung biaya bagi korban. Agung meminta korban agar segera melaporkan ke Menkokesra apabila pihak Jasa Raharja atau PT KAI terlambat dalam menangani korban. Direktur Utama Jasa Raharja Diding S Anwar mengatakan bahwa semua korban akan mendapatkan santunan, untuk yang meninggal dunia Rp 20 juta dan yang terluka dalam perawatan maksimal Rp 10 juta.
TABRAKAN KA Eksekutif Argo Bromo Anggrek versus KA Bisnis Senja Utama di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah Sabtu (2/10) dini hari WIB terus memunculkan
BERITA TERKAIT
- Rayakan Hari Kartini, Seluruh Karyawan Juragan 99 Garment Berkebaya Sepekan
- Polda Banten Ungkap Kasus Perburuan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon
- Imigrasi Batam Sudah Terbitkan 27.820 Paspor pada Triwulan Satu 2024
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Tekan Angka Perkawinan Anak, Waka MPR Lestari Moerdijat Mengajak Semua Pihak Terlibat
- Akademisi Minta Prabowo Membentuk Kementerian Urusan Papua