Kampung Buricak Burinong, Media Mencerdaskan Warga

Kampung Buricak Burinong, Media Mencerdaskan Warga
Herman Suryatman, Pembina Paguyuban Motekar, saat rapat konsolidasi warga di Bale Desa Pakualam Darmaraja, Minggu (6/8). Foto: Humas Sumedang In Move

jpnn.com, SUMEDANG - Pembangunan Kampung Buricak Burinong di Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja Sumedang, tepatnya di kawasan Bendung Jatigede, bukan hanya mengakselerasi pengembangan wisata selfie berbasis kreativitas, tetapi media untuk mencerdaskan warga. Hal tersebut terjadi karena format pembangunannya bukan hanya berfokus pada aktivitas fisik berupa pengecatan rumah-rumah penduduk dengan cat warna-warni dan pembuatan spot selfie yang unik, tetapi juga diisi dengan berbagai pelatihan dan pendampingan usaha ekonomi produktif yang mencerdaskan masyarakat.

"Zaman berubah, pembangunan bukan hanya milik pemerintah tetapi milik kita semua. Saatnya rakyat bergerak mencerdaskan dirinya sendiri agar menjadi aktor pembangunan. Paguyuban Motekar dan Sumedang In Move, bekerja sama dengan beberapa Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) akan menyelenggarakan pendidikan non formal melalui pelatihan dan pendampingan di lokasi Kampung Buricak Burinong," ungkap Herman Suryatman, Pembina Paguyuban Motekar, saat rapat konsolidasi warga di Bale Desa Pakualam Darmaraja, Minggu (6/8).

Dijelaskan, paling tidak ada 6 jenis pelatihan yang siap digelar untuk mencerdaskan rakyat agar keluar dari kesulitan ekonomi yang saat ini dihadapi setelah alih mata pencaharian pasca penggenangan Bendung Jatigede. Di sisi lain, kegiatan pelatihan tersebut sebagai bentuk kongkret dari pembangunan berbasis masyarakat (community based depelovment).

"Di Kampung Buricak Burinong ini, basis aktornya adalah masyarakat. Karena itu kami dorong berbagai kegiatan pelatihan. Untuk ibu-ibu kami siapkan pelatihan tata boga. Para pemuda kami fasilitasi pelatihan sablon, pariwisata dan komputer. Sedangkan untuk Bapak-Bapaknya kami siap bantu pelatihan pertanian dan peternakan. Bahkan untuk tata boga, sablon dan komputer, akan kami bantu dukungan perlengkapannya. Khusus untuk pelatihnya, akan kami hadirkan Guru Besar dan Doktor asal Sumedang," terang Herman.

Dikatakan Herman, banyak putra Sumedang yang memiliki kemampuan dan jaringan. Apapun kebutuhan Sumedang, sebenarnya tinggal memanage dan menggerakkan potensi daerah.

“Sumedang itu kaya potensi SDM. Kita punya banyak putra Sumedang yang berkiprah di kancah nasional dan internasional di berbagai bidang. Sumedang juga punya Perguruan Tinggi ternama dan lengkap di Jatinangor. Mau apa lagi? Sagalana tos nyampak, tinggal dieksekusi,!" tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Pakualam, Yuyud, menyampaikan apresiasi atas berbagai rencana kegiatan pelatihan dalam rangka pembangunan Kampung Buricak Burinong. "Terima kasih kepada Paguyuban Motekar dan Sumedang In Move yang akan mencerdaskan warga kami dengan berbagai pelatihan. Bukan hanya kampungnya yang buricak burinong, tapi masyarakatnya juga cerdas-cerdas," ucap Yuyud.

Demikian juga dengan Ketua BPD Desa Pakualam, Haruman, menyampaikan hal yang tidak jauh berbeda. "Masyarakat Pakualam sangat mendukung dan siap mengikuti berbagai pelatihan ini. Mudah-mudahan dapat meningkatkan kemampuan dan menjadikan masyarakat lebih produktif," katanya.

Pembangunan Kampung Buricak Burinong di Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja Sumedang, tepatnya di kawasan Bendung Jatigede, bukan hanya mengakselerasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News