Kebijakan Pertanian Justru Tingkatkan Produksi dan Sejahterakan Petani

Kebijakan Pertanian Justru Tingkatkan Produksi dan Sejahterakan Petani
Petani di sawah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

“Dampak keseluruhan dari program dan kebijakan menunjukkan trend kemajuan pesat. Produksi padi 2016 sebesar 79,35 juta ton naik 12 persen dibandingkan 2014. Produksi ini tertinggi dicapai selama ini. Indonesia menjadi produsen padi peringkat 3 dunia setelah China dan India. Produksi jagung 23,27 juta ton naik 24 persen sehingga sudah surplus dan tahun 2017 tidak akan impor jagung pakan ternak. Kinerja produksi inilah yang menjadi domain Kementan,” imbuh Ana.

Hal lain, Ana mengungkapkan PDB sektor pertanian 2016 tumbuh 3,25 persen dibandingkan 2015.

Pada triwulan-I 2017 PDB pertanian menyumbang Rp 306 triliun atau tumbuh 7,12% dibandingkan periode sama tahun 2016.

PDB sektor pertanian tumbuh berarti menunjukkan kinerja bagus.

Neraca perdagangan pertanian tetap surplus di saat krisis global. Neraca perdagangan pertanian Januari-April 2017 surplus Rp 83 triliun dan naik 151 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ini kan berarti kebijakan berdampak signifikan, dari semula langganan impor dan kini tidak impor komoditas tersebut,” ungkapnya.

Terkait peningkatan kesejahteraan, data BPS menyebutkan Indikator Nilai Tukar Petani (NTP) tahun 2016 mencapai 101,65 meningkat 0,06% dibandingkan NTP 2015.

Nilai Tukar Usaha Petanian (NTUP) rata-rata nasional tahun 2016 berada di posisi tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Pembangunan pertanian saat ini hasilnya fantastis dan berjalan on-the track sesuai roadmap kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News