CEO Message Arief Yahya

Kemenpar Menuju Customer-Centric Organization

Kemenpar Menuju Customer-Centric Organization
Arief Yahya. Foto: JPNN

jpnn.com - Beberapa minggu terakhir ini kita di Kemenpar sedang menggodok struktur organisasi baru dalam rangka memenuhi tuntutan strategis untuk mencapai visi mendatangkan 20 juta wisman di tahun 2019.

Saya sudah mencermati struktur organisasi yang selama ini kita gunakan dan saya berkesimpulan bahwa dengan struktur organisasi tersebut mustahil kita bisa mewujudkan visi 2019. ?Kenapa? Karena struktur organisasi tersebut masih menggunakan “dimensi fungsi” secara dominan atau functional structure belum menggunakan “dimensi customer” sebagai primary dimention.

Memang demikianlah umumnya evolusi sebuah organisasi yaitu diawali dengan dimensi fungsi secara dominan, kemudian bertransformasi menjadi dimensi customer yang dominan. Sebenarnya, dari awal tahun 2015 organisasi Kemenpar memang telah diproyeksikan menjadi customer-centric organization, bukan bureaucratic structure.

Namun, dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Evolusi transformasi organisasi menjadi customer-centric organization kita percepat, singkatnya evolusi yang dipercepat.

?Structure Follows Strategy
Kalau pernah belajar di sekolah bisnis, kita pasti akrab dengan ungkapan klasik yang dikemukakan oleh Prof. Alfred Candler, pakar organisasi dari Harvard, yang berbunyi: “Structure Follows Strategy”. Struktur organisasi itu harus dibuat dengan mengacu kepada strategi yang dijalankan, bukan sebaliknya.

Struktur organisasi haruslah berfungsi sebagai penunjang terlaksananya strategi organisasi. Struktur organisasi merupakan “rumah” bagi strategi yang dibangun, karena itu desainnya harus disesuaikan dengan strategi tersebut.? Begitu diangkat menjadi menteri, hal pertama yang saya lakukan adalah melakukan Strategic Situation Analysis (SSA) dan kemudian Strategy Formulation (SF).

Seperti rekan-rekan lihat selama lebih dari dua tahun terakhir, saya merombak secara mendasar seluruh strategi Kemenpar ke arah customer-centric strategy. Kenapa? Karena pada hakikatnya, Kemenpar adalah “kementerian pemasaran” karena tugasnya jelas memasarkan destinasi wisata (produk) untuk mendatangkan 20 juta wisman, bukan sekedar menjalankan aktivitas?rutin kepemerintahan. ?

Jadi Kemenpar itu tak beda jauh dengan perusahaan: punya target tahunan dan punya "omset”. Jumlah devisa wisman yang dihasilkan tiap tahun itulah “omset” Kemenpar.?

Beberapa minggu terakhir ini kita di Kemenpar sedang menggodok struktur organisasi baru dalam rangka memenuhi tuntutan strategis untuk mencapai visi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News