Pasutri Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilwali Kota Padang

Pasutri Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilwali Kota Padang
Syamsuar Syam dan istrinya Misliza. Foto: Riki Chandra/JawaPos.com

jpnn.com, PADANG - Pasangan suami istri atau pasutri Syamsuar Syam dan Misliza lolos tahapan verifikasi syarat dukungan jalur perseorangan Pilwali Kota Padang 2018.

"Paslon Syamsuar Syam-Misliza mengumpulkan dukungan dalam bentuk formulir B1.KWK sebanyak 45.318, dan dalam bentuk lampiran fotokopi KTP sebanyak 42.756 yang tersebar di 90,9 persen atau sepuluh kecamatan di Kota Padang," kata Komisioner Divisi Teknis KPU Padang Chandra Eka Putra, Jumat (1/12).

Sedangkan paslon Alkudri-Syafril Basir hanya mengumpulkan sebanyak 26.611 dukungan dalam bentuk formulir B1.KWK. Serta mengumpulkan 26.662 dukungan dalam bentuk lampiran fotokopi KTP atau surat keterangan (suket) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. "Hasilnya sudah diplenokan. Hanya satu pasang yang lolos. Pasangan Alkudri-Syafril Basyir tidak memenuhi syarat," kata Chandra.

Ketua KPU Padang M Sawati menambahkan, selanjutnya akan melakukan verifikasi administrasi pada rentang waktu 2-8 Desember 2017. Jika lulus tahap verifikasi administrasi, dilanjutkan dengan verifikasi faktual dengan metode sensus. “Nanti petugas akan menemui langsung setiap pendukung calon yang menyerahkan KTP ke Syamsuar Syam-Misliza,” terang Sawati.

Verifikasi faktual metode sensus yang dilakukan KPU Kota Padang dibantu oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Petugas menemui langsung setiap pendukung calon yang menyerahkan KTP pada 12-25 Desember 2017.

Pleno penetapan jumlah dukungan untuk jalur independen dihadiri lengkap anggota KPU Padang. Di antaranya Ketua Divisi Hukum Riki Eka Putra, Ketua Divisi Teknis Chandra Eka Putra, Ketua Divisi Program dan Data Yusrin Trinanda, Ketua Divisi Keuangan dan Logistik Mahyudin. Serta Sekretaris KPU Padang Lucky Dharma Yuli Putra bersama sejumlah Kasubag.

Syamsuar Syam mengaku sengaja mengajak istrinya maju di Pilwali Kota Padang karena ingin pasangan yang betul-betul setia kelak jika terpilih menjadi kepala daerah. "Banyak pasangan baru satu tahun hubungannya sudah tidak baik. Bagaimana mau membangun, jika antara sopir dan kernet tidak sejalan," kata Syamsuar.

Dengan berpasangan dengan istri sendiri, maka membangun Kota Padang dengan suka duka bersama. "Istri saya berada di sisi saya baik di tempat senang maupun susah. Ketika saya ada masalah sulit mendapatkan pasangan, beliau siap menjadi pasangan. Ini pasangan dari Tuhan," ungkap pensiunan TNI dengan pangkat akhir Letnan Kolonel itu. (rcc/jpc)

Sang suami mengaku mengajak istrinya maju ke Pilwali Kota Padang karena ingin punya pasangan yang betul-betul setia kelak jika terpilih jadi wali kota.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News