Pedagang Atribut Polisi Diminta Lebih Teliti saat Berjualan

Pedagang Atribut Polisi Diminta Lebih Teliti saat Berjualan
Kakorlantas Irjen Royke Lumowa. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menangkap polantas gadungan bernama Joseph Anugerah, 25, saat melakukan pungutan liar di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan.

Dalam pengakuannya kepada polisi, atribut kepolisian dia beli di Pasar Senen. Padahal, untuk bisa membeli atribut itu harus memiliki kartu tanda anggota (KTA) kepolisian.

Dengan adanya kasus tersebut, Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa meminta para pedagang atribut polisi lebih teliti. Pasalnya, banyak oknum yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

"Itu dijual di toko-toko tertentu yang memiliki izin. Setiap yang mau beli atribut harus memiliki KTA. Namun, bisa saja KTA yang bersangkutan palsu, (pedagang) jangan-jangan asal ngasih aja," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (17/7).

Lanjut Royke memaparkan, seragam polisi biasanya dijual di koperasi resmi.

"Penjualan atribut itu diatur, enggak boleh sembarangan. Atribut ini kan enggak gampang dapatnya, pangkat apa pun ada sekolahnya, sebelum sekolah ada seleksinya, di dalam sekolah jungkir balik, butuh waktu," tegasnya.

Namun, jenderal bintang dua ini mengakui seragam petugas yang asli maupun palsu sangat mirip. Namun, dirinya mengapresiasi kinerja tim Polda Metro yang mampu membekuk polisi gadungan tersebut. (mg1/jpnn)

 


Polisi telah menangkap polantas gadungan bernama Joseph Anugerah, 25, saat melakukan pungutan liar di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News