Perangkat Desa Curhat, Legislator Golkar Siapkan Solusi

Perangkat Desa Curhat, Legislator Golkar Siapkan Solusi
Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun saat acara serap aspirasi dan silaturahmi dengan konstituennya di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (13/3). Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.Com

jpnn.com, PASURUAN - Para perangkat desa di Pasuruan, Jawa Timur mengeluhkan cara merealisasikan dana desa. Penyebabnya adalah ketidakpahaman para perangkat desa tentang aturan penggunaan dana desa.

Keluhan itu terungkap adalam pertemuan antara anggota DPR RI Mukhamad Misbakhun dengan konstituennya dalam masa reses, Senin (13/3) sore. Dalam kesempatan itu, Misbakhun menggelar serap aspirasi dan silaturahmi dengan konstituennya di Desa Branang, Kecamatan Lekok, Pasuruan.

Seorang perangkat Desa Branang bernama Alimudil mengatakan, desanya sebenarnya tergolong minus. Karenanya, kedatangan Misbakhun di Desa Branang membawa harapan tersendiri bagi warga.

Namun, kucuran dana desa memang tak serta-merta membuat desa semakin maju. "Kami berharap semoga beliau dengan didukung perangkat yang ada, mampu meningkatkan pembangunan di kawasan timur Pasuruan yang masih minus," ujarnya.

Sedangkan Camat Lekok, M. Nurcholis mengharapkan upaya percepatan pembangunan di daerahnya. Pasalnya, masih ada kesenjangan pembangunan antara wilayah timur dan barat Pasuruan.

Menanggapi hal itu Misbakhun mengatakan, 57 persen dari APBN di era Presiden Joko Widodo ini justru ditransfer ke daerah. Di dalamnya termasuk dana desa.

Namun, anggota Komisi XI DPR yang membidangi keuangan dan perbankan itu tak menampik adanya kekhawatiran di antara perangkat desa dalam menggunakan dana desa. Sebab, salah-salah bida diproses hukum.

Karenanya Misbakhun menawarkan solusi. Politikus Golkar itu berjanji menyampaikan masalah-masalah tentang dana desa kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai mitra Komisi XI agar turun ke Pasuruan guna memberikan bimbingan teknis pelaksanaan dana desa.

Para perangkat desa di Pasuruan, Jawa Timur mengeluhkan cara merealisasikan dana desa. Penyebabnya adalah ketidakpahaman para perangkat desa tentang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News