Perkuat Asistensi, IKM Pacu Ekspor

Perkuat Asistensi, IKM Pacu Ekspor
Ilustrasi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com - Venture capital (VC) anak perusahaan PT Astra International Tbk, Astra Mitra Ventura sudah mengucurkan total dana Rp 900 miliar untuk investasi IKM. Jumlah itu untuk membiayai 454 IKM. Mereka optimistis tren pertumbuhan akan menyentuh double-digit mengingat IKM, khususnya sektor manufaktur, tengah dipacu untuk mengejar era Industri 4.0 dan peningkatan ekspor.

''Kami sangat senang dan bangga melihat perkembangan IKM yang menjadi mitra kami,'' ujar President Director PT Astra Mitra Ventura Jefri Rudyanto Sirait saat kunjungan lapangan ke IKM Mitra Usaha Astra Ventura dan acara temu wicara di PT Sagateknindo Sejati di kawasan industri Cikarang kemarin (16/10).

Direktur Utama PT Sagateknindo Sejati Rudy Teo menegaskan, asistensi merupakan kelebihan utama IKM bermitra dengan VC. Menurut Rudy, bila dibandingkan dengan mendapat pembiayaan konvensional dari perbankan, bermitra dengan VC lebih unggul karena perusahaannya terus dimonitor serta dipertemukan secara berkala dengan sesama IKM dan industri-industri besar. ''Pada acara hari ini (kemarin, Red), misalnya, kami kedatangan Honda, Daihatsu, Astra Otoparts, dan lain sebagainya. Tentu bertemu dengan industri-industri besar akan membuka peluang pasar lebih besar,'' katanya.

PT Sagateknindo Sejati memiliki revenue sekitar USD 30 juta. Sebanyak 8 persen didulang dari hasil ekspor. ''Road map kami berikutnya adalah fokus untuk shifting ke Industri 4.0. Kami sudah menyiapkan beberapa alat yang akan diuji langsung di Jepang,'' jelasnya.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto berharap 454 IKM binaan Astra Ventura bisa mengekspor sehingga ketergantungan Indonesia terhadap dolar makin menurun. Prijono meyakini bahwa potensi ekspor yang dimiliki Indonesia masih bisa jauh lebih besar daripada realisasi yang ada saat ini. ''Ekspor Indonesia hanya USD 170 miliar per tahun,'' tegasnya.

Dia membandingkan angka tersebut dengan Singapura yang ekspornya mencapai USD 370 miliar per tahun. Padahal, populasinya jauh lebih sedikit ketimbang Indonesia. ''Indonesia memiliki potensi yang besar dan dipastikan bisa mengekspor jauh lebih banyak bila produk ekspor nasional punya nilai tambah tinggi sehingga harus disiasati dengan baik,'' tandasnya. (agf/c14/oki)

Prijono Sugiarto berharap 454 IKM binaan Astra Ventura bisa mengekspor sehingga ketergantungan Indonesia terhadap dolar makin menurun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News