Pertanian Indonesia Bangkit dengan Inovasi dan Teknologi

Pertanian Indonesia Bangkit dengan Inovasi dan Teknologi
Mentan Andi Amran Sulaiman pada seminar nasional Peran Teknologi Agronomi dalam Mempercepat Penciptaan dan Hilirisasi Inovasi Pertanian yang digelar oleh Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) di Bogor. Foto: Kementan

jpnn.com, BOGOR - Tanpa teknologi, tanpa inovasi mustahil Indonesia bangkit. Demikian dikatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada seminar nasional "Peran Teknologi Agronomi dalam Mempercepat Penciptaan dan Hilirisasi Inovasi Pertanian yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) di Botani Square, Bogor, Rabu (19/7).

Amran memaparkan selain inovasi teknologi di bidang pertanian, langkah awal adalah merevisi regulasi pengadaan alsintan melalui lelang e-katalog. Untuk itu, Kementerian Pertanian siap menerapkan inovasi-inovasi dan teknologi terbaru di bidang pertanian yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan menekan cost petani.

Amran sangat terkesan dengan benih unggul dari IPB yaitu IPB3S yabg diklaim lebih produktif dari benih unggul ciherang. “Kementerian Pertanian akan membeli benih unggul IPB3S dan akan kami sebarkan ke petani diseluruh Indonesia,” kata Amran.

Amran yang juga terdaftar sebagai pengurus Peragi mengimbau Peragi agar bergerak diseluruh Nusantara, peragi harus mampu berkontrobusi bagi pembangunan pertanian.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto menyoroti ada 3 hal terkait pembangunan pertanian yaitu masalah inovasi dimana usaha tani harus harus optimal, modern dan terkonsolidasi. Untuk itu, dibutuhkan ketekunan dari hulu dan hilir melalui usaha yang komprehensif. Yang kedua perhatian kepada potensi industri pengolahan produk pertanian dan ketiga kesejahteraan petani.

"Inovasi sangat penting untuk digarap. Inovasi bisa dilakukan melalui varietas unggul, teknologi pasca panen dan lain-lainnya.

Herry juga sangat mengapresiasi keinginan Mentan yang akan membeli dan menerapkan inovasi terbaru benih padi BB3S dari IPB kepada petani. Benih unggul BB3S diklaim lebih produktif dari Ciherang dan tahan hama wereng. Produksi benih unggul BB3S antara 8 - 11 Ton per hektar, bahkan telah ditanam di karawang dan mampu.mencapai produkai 13,4 ton per hektar.

Ketua Peragi Muhammad Syakir dalam sambutannya mengatakan, Seminar Nasional ini sebagai momentum 40 tahun keberadaan Peragi sebagai penggerak pertanian di Indonesia.

Tanpa teknologi, tanpa inovasi mustahil Indonesia bangkit. Demikian dikatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada seminar nasional "Peran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News