Puluhan Pengunjukrasa Terpaksa Dibopong ke Belakang Gedung Sarinah

Puluhan Pengunjukrasa Terpaksa Dibopong ke Belakang Gedung Sarinah
Puluhan massa mengalami luka akibat tembakan gas air mata yang dilontarkan aparat kepolisian di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) malam. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Puluhan massa yang berunjukrasa di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, mengalami luka akibat terkena gas air mata yang dilontarkan aparat kepolisian, Rabu (22/5) malam.

Akibat peristiwa itu, tim medis dan relawan kesehatan di sekitar Bawaslu RI tampak sibuk memberikan perawatan.

Dari pantauan, massa yang terkena gas air mata langsung dibopong ke belakang Sarinah. Di sana sejumlah tim medis menunggu massa yang mengalami iritasi akibat terkena gas air mata.

Baca: Respons Otto Hasibuan Soal Namanya Disebut Jadi Pengacara Prabowo-Sandi Terkait Sengketa Pilpres

Sebab, gas air mata menyebabkan kulit, hidung, mulut dan mata terasa perih. Kebanyakan korban mengalami iritasi yang sangat kuat di bagian mata.

Ada juga yang muntah-muntah akibat gas air mata itu. Kemudian beberapa juga harus mendapatkan bantuan pompa oksigen karena pernapasan. Namun tak sedikit yang pingsan.

Bahkan, ada juga seorang tentara yang mengalami gangguan pernapasan. Dia terpaksa harus mendapatkan bantuan oksigen.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi di Bawaslu masih mencekam. Ambulans lalu lalang mengevakuasi korban. (tan/jpnn)


Puluhan massa yang berunjukrasa di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, mengalami luka akibat terkena gas air mata yang dilontarkan aparat kepolisian, Rabu (22/5) malam.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News