Hikayat Achmad Sjaichu (1)

Rapat Rahasia di Markas PBNU Menghasilkan...

Rapat Rahasia di Markas PBNU Menghasilkan...
Potret Achmad Sjaichu dan Bung Karno dalam buku Kembali ke Pesantren. Foto: Repro Wenri Wanhar/JPNN.com.

Saking rahasianya, sebelum rapat itu malam dimulai, Sekjen PBNU H. Aminuddin Aziz meminta siapa saja kecuali pengurus tak diperkenankan berada di ruangan.

Dalam kata pengantar buku tersebut, Gus Dur menulis Ahmad Sjaichu adalah otodidak yang melalui jenjang organisasi politik mampu meraih kedudukan pemerintahan yang cukup tinggi.

"Yaitu menjadi Ketua DPR," tulis Abdurrahman Wahid--kemudian hari jadi Presiden Indonesia--dalam naskah bertanggal 8 Juni 1991.

Apa yang disepakati rapat itu? Kita bongkar sedikit rahasia nih ya...

Kontribusi NU dalam kegiatan Konperensi Islam Asia Afrika (KIAA), dimulai dari sini.

***

Penghujung Sidang Umum MPRS 1963 di Bandung, sejumlah pimpinan menandatangi pernyataan bersama; mendukung gagasan menyelenggarakan Konferensi Islam Asia Afrika.

Karena belum ada kantor, Sjaichu memanfaatkan ruangan Fraksi NU di gedung DPRGR, Jl. Lapangan Banteng, Jakarta.

GAGASAN menyelenggarakan Konferensi Islam Asia Afrika (KIAA) didukung penuh Presiden Soekarno. Ketua Panitianya Achmad Sjaichu, tokoh Nahdlatul Ulama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News